Berita Tanjab Timur
DLH Sebut Kesadaran Membuang Sampah Masyarakat Kawasan Pesisir Masih Rendah
DLH Sebut Kesadaran Membuang Sampah Masyarakat Kawasan Pesisir Masih Rendah
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
DLH Sebut Kesadaran Membuang Sampah Masyarakat Kawasan Pesisir Masih Rendah
TRIBUNJAMBI COM, MUARA SABAK - Rendahnya kesadaran masyarakat di kawasan pesisir, membuang sampah, masih rendah.
Menanggapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjab Timur sebut kawasan pesisir masih minim kesadaran kebersihan.
Dalam penanganan sampah tersebut, dinas lingkungan hidup (DLH) telah memetakan beberapa daerah yang termasuk masih minim kesadaran dalam kebersihan lingkungan terutama kesadaran masyarakat dalam pembuangan sampah.
Baca: Mengurangi Sampah Plastik, Dimulai dari Orang Dekat
Baca: Grab Akan Beri Sanksi Bagi Pelanggan yang Batalkan Pesanan, Ini Besaran Denda Biaya dan Mekanismenya
Baca: Kondisi Lasmi Ibu yang Anaknya Digadaikan Suami, Kisah di Kaki Gunung Bromo (Wawancara Eksklusif)
"Diantaranya di kawasan pesisir pantai, salah satunya di kecamatan Nipah panjang," ujar Kepala bidang pengolahan sampah dan limbah B3 DLH Kabupaten Tanjabtim Alfajri.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, darurat sampah di kabupaten Tanjabtim masih didominasi sampah sampah plastik serta sampah dari limbah rumah tangga.
Ditambah pasca hari raya idul fitri sampah sampah plastik jumlahnya bertambah dari hari hari biasanya.
Baca: Dideng, Seni Sastra Lisan dari Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, yang Kian Punah
Baca: Pengadilan Negeri Muara Bungo Gelar Pisah Sambut Ketua, Ini Ketua Barunya
Baca: 50 Rumah Nelayan di Kecamatan Mendahara, Tanjab Timur, Belum Dimanfaatkan, Ini Kendalanya
Diakuinya meski telah ada peraturan terkait pembuangan sampah, tapi persoalan sampah di Tanjabtim terbilang cukup pelik, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat Tanjabtim untuk membuang sampah pada tempatnya.
Selain permasalahan kesadaran masyarakat, juga saat ini armada yang dimiliki DLH Tanjabtim masih cukup minim, yakni hanya memiliki dump truck empat unit, dua unit diantaranya merupakan bantuan dari kementerian PU pada tahun 2018 lalu.
Serta enam unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah yang juga berasal dari bantuan kementerian PU pada tahun yang sama.
Selain Armada, DLH juga mengeluhkan minimnya personil kebersihan yang jumlahnya hanya 80 orang yang terdiri dari sopir, penyapu jalan, petugas TPA dan lain sebagainya. Serta anggaran APBD yang hanya 600 juta rupiah setiap tahunnya.
Baca: Tiga Langkah Skak Mat Sintong Panjaitan, Hubungan Prabowo Subianto dan Habibie Sempat Panas 1998
Baca: Pengakuan Mengejutkan Ade Rai Soal Agung Hercules Idap Kanker Otak Stadium 4, Masih Lakukan Hal Ini
Baca: Mengharukan, Karena Miskin Ayah Ini Bikin Sendiri Tas Sekolah Anaknya, Hasilnya Jadi Viral
"Selama ini kita berupaya mengatasi persoalan sampah dengan bersosialisasi kemasyarakatan melalui acara hari lingkungan hidup yang bertujuan untuk menyadarkan bahaya sampah dan upaya edukasi untuk mendaur ulang atau mengubur sampah di tanah yang bisa terurai," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan Provinsi Jambi, luas wilayah Kabupaten Tanjabtim berbanding 8x lebih luas. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah sampah di wilayah ini cukup sulit.
Baca: Download Lagu MP3 Nella Kharisma dan Via Vallen, Kumpulan Lagu Dangdut Populer dan Tersimpan di HP
Baca: Masih Keponakan Mahfud MD, Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU Bersaksi untuk Prabowo-Sandi di MK
Baca: Berani Selidiki Kasus Perkosaan, Kapolri Jujur Dicopot Soeharto, Saat Pensiun Para Kapolda Iba
Tetapi semua itu bisa teratasi apabila kesadaran dari masyarakat terkait dampak buruk yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah yang salah terus berlanjut.
"Kesadaran dari masyarakat sangat diperlukan dalam terkait masalah sampah ini. Kita ada tong TPS yang kita letakkan di daerah nipah panjang, setiap satu minggu sekali kita jemput. Di saat kita jemput, isi dari tong sampah itu sangat sedikit dan tidak sampai dari setengah tong isi sampah di dalamnya" jelasnya.
DLH Sebut Kesadaran Membuang Sampah Masyarakat Kawasan Pesisir Masih Rendah (Abdullah Usman/Tribun Jambi)