Berita Nasional

Rocky Gerung Menertawakan Ali Ngabalin saat Disebut Jadi Sosok yang Menyenangi Partai-Partai Kubu 02

Rocky Gerung Menertawakan Ali Ngabalin saat Disebut Jadi Sosok yang Menyenangi Partai-Partai Kubu 02

Editor: Andreas Eko Prasetyo
YouTube CNN Indonesia
Rocky Gerung tertawakan pernyataan Ali Ngabalin saat berada diacara CNN tv, Selasa (18/6/2019) 

Rocky Gerung Menertawakan Ali Ngabalin saat Disebut Jadi Sosok yang Menyenangi Partai-Partai Kubu 02

TRIBUNJAMBI.COM - Debat panas antara Pengamat politik Rocky Gerung dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin terjadi di Program CNN.

Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara CNN Indonesia Layar Demokrasi, Selasa (18/6/2019).

Mulanya, pembawa acara memberikan topik bahasan soal tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Berita dari Akun yang Pernah Sebar Hoaks Dibawa BPN, 01: Bagaimana Bisa Dibawa ke Sengketa Pilpres?

Baca: Kasus Siswa Diusir Saat Ujian, Dinas PPPA Jambi Akan Temui Dinas Pendidikan

Baca: Ramalan Zodiak 19 Juni 2019, Virgo Dapat Keuntungan, Cancer Wajb lebih Sabar dan Tenang

Baca: Raffi Ahmad Ketemu Gisel & Wijin di Australia, Mendadak Singgung saat Masih Jadi Istri Gading Marten

Pembawa acara lalu bertanya pada Ali Ngabalin soal tudingan BPN ke calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sudah tepat belum menurut Anda atau salah alamat apa yang ditujukan mereka?," tanya pembawa acara.

"Ya keliru lah, kalau ini dijadikan paramater tentang abuse of power dan menggunakan anggaran dan lain-lain," ujar Ali Ngabalin.

"Dia sederhana sekali dilihat dong program Jokowi itu apakah baru seminggu, sebulan, atau setahun dibikin saja."

"Jadi kalau hari ini dia berteriak seenak perutnya berteriak se-dahsyatnya orang mengemukakan pendapat dan pikiran di media sosial ya dengan gampang tapi jangan lupa teman-teman lawyers itu juga sedang mempersiapkan jawaban-jawabannya. Sampah semua ini."

Baca: Satu Orang Kirim 10 Lamaran, Expo dan Job Fair 2019 di Kota Jambi Buka 2.381 Lowongan Kerja

Baca: HEBOH - Pasutri di Tasikmalaya Pertontonkan Hubungan Intim di Depan Anak-anak, Tarifnya Rp 5 Ribu

Baca: Batalkan Perjalanan Grab Penumpang Kena Denda, Sementara Tahap Uji Coba di Palembang dan Lampung

Baca: Dapat Hidayah? Pencuri Motor di RSUD Raden Mattaher Jambi Serahkan Diri, Nasibnya Kini di Pengadilan

Diminta menanggapi pernyataan dari Ali Ngabalin, Rocky menganggap tudingan dari BPN itu sangat bersifat prinsipil.

"Prinsipil, karena apa dia jadi prinsipil karena petahana, presiden tidak cuti, kan itu problemnya," ujar Rocky.

Namun, jika disebutkan dalam problem tersebut, kubu 01 dianggap akan berlindung pada keputusan Mahkamah Konstitusi.

"Saya katakan secara etis kan kita mau naikkan kualitas politik kita, taraf kita berdemokrasi enggak terlalu diatur dengan itu, ada ethical imperative (keharusan beretika) dari manusia untuk sedikit beradap," ujar Rocky.

"Kalau misalnya yang melakukan kebijakan itu bukan presiden tapi wakil presiden kan enak, presiden cuti, sekarang presiden ambil keuntungan dari surplus kekuasaan itu, itu soalnya jadi itu yang membuat orang merasa bahwa ada yang tidak sopan kelakuan presiden itu," tambahnya.

Walaupun secara hukum dianggap legal, namun menurut Rocky harus ada kode etiknya.

Baca: 13 Tahun Bercerai dan Bertemu di Wisuda Darma Mangkuluhur, Tommy Soeharto dan Tata Cahyani Disorot

Baca: Daftar Negara di Asia yang Bebaskan Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia.

"Masalahnya kan faktanya petahana masih punya power, lawannya oposisi tidak punya power jadi dia bisa pakai itu dengan sendirinya," kata Rocky.

"Itu dalil yang sudah dikelotokin segala macam dan masih berlaku, itu pentingnya cuti supaya lepas dari kemungkinan untuk abuse of power."

Pembawa acara lalu bertanya soal lamanya jika capres harus cuti selama masa kampanye.

"Jangankan 8 bulan, mau 10 tahun, bukan jumlah bulannya tapi keinginan dari petahana mengatakan oke saya punya potensi menyelahkan kekuasaan karena itu hukum besi kekuasaan," jawab Rocky.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved