Kisah Militer RI

Ingin Jadi Kopassus? Ujian Berat Ini Mesti Dilalui, Sebrangi Jurang hingga Latihan di Nusakambangan

Ingin Jadi Kopassus? Ujian Berat Ini Mesti Dilalui, Sebrangi Jurang hingga Latihan di Nusakambangan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/ist
Kopassus atraksi debus 

Ingin Jadi Kopassus? Ujian Berat Ini Mesti Dilalui, Sebrangi Jurang hingga Latihan di Nusakambangan

TRIBUNJAMBI.COM – Punya mimpi jadi anggota TNI? bahkan berkeinginan menjadi satuan elite TNI AD yang bernama Komando Pasukan Khusus (Kopasuss).

Kopassus merupakan kepanjangan dari Komando Pasukan dan menjadi bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia.

Kemampuan khusus yang dimiliki anggota Kopassus antara lain bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Beberapa hari lalu, tepatnya pada Rabu (24/4/2019), Kopassus merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-67 di markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.

Baca: Tetap Bungkam Walau Disiksa Habis-habisan, Seperti Ini Ganasnya Latihan Kopassus, Elitnya TNI AD

Baca: Kisah Pacaran Pramugari Garuda Indonesia dan Anggota Kopassus, Pacar Hartini Akhirnya Jenderal TNI

Baca: SEMULA Cuma Melatih Pengawal Presiden Filipina, Malah Kopassus Dilibatkan jadi Paspampres Corazon

Baca: MANTAN Preman Jadi Prajurit Kopassus, Sempat Ditolak Karena Sangar, Alhasil 17X Naik Pangkat

Diketahui, dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat lebih dari 3.000 prajuritnya dinyatakan tak lulus.

Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto, saat itu Kopassus memang tengah melakukan perampingan organisasi besar-besaran, sehingga diadakan seleksi yang berat.

Seleksi yang berat itu membuat prajurit kopassus yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi 2.500 orang. Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.

Dalam bukunya itu, Sintong bercerita betapa beratnya seleksi yang saat itu diadakan di Sukabumi.

Seleksi itu bertujuan menilai kemampuan fisik, mental, dan kecerdasan para prajurit kopassus.

"Di antara kegiatan latihan itu, harus menyeberangi berbagai jurang untuk latihan fisik dan mental, kurang waktu untuk tidur dan istirahat selama satu minggu, serta membaca peta dan situasi untuk uji kecerdasan," tulis Hendro berdasarkan kesaksian Sintong.

Kopassus dan peralatan perangnya
Kopassus dan peralatan perangnya (Jejaktapak.com)

Dalam berbagai seleksi itu, pasukan yang lulus hanya sekitar 2.500 orang.

Mereka yang lulus tentu saja boleh tetap mengenakan baret merah. Sedangkan, yang tak lulus akan ditempatkan ke dalam kesatuan baret hijau, Kostrad.

Pergantian baret itu tentu saja menimbulkan protes dari mereka yang harus mengganti baret merah ke hijau.

Satu bentuk protesnya adalah melepaskan sejumlah tembakan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved