Tradisi Lomba Perahu
Tradisi Pacu Biduk di Sarolangun, Merambah ke Desa, Antusias Warga Saksikan Lomba Perahu
Tradisi Pacu Biduk di Sarolangun, Merambah ke Desa, Antusias Warga Saksikan Lomba Perahu
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
Tradisi Pacu Biduk di Sarolangun, Merambah ke Desa, Antusias Warga Saksikan Lomba Perahu
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tradisi Pemkab Sarolangun mengadakan lomba perahu atau pacu biduk, setiap hari raya Idul Fitri, juga merambah ke desa.
Salah satu desa yang ada di Kecamatan Bathin VIII yaitu Desa Pulau Buayo, tahun ini ikut memeriahkan Idul Fitri dengan agenda lomba biduk (pacu perahu).
Warga Pulau Buayo tampak antusias menonton lomba perahu yang dilaksanakan di Sungai Tembesi di desa setempat, dalam rangkaian acara Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) dalam agenda hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
Baca: Fajar Junior Juarai Pacu Perahu Festival Beatrix Sarolangun
Baca: Dibuka dengan Lomba Panjat Pinang, Bupati Cek Endra Buka Festival Betrix Sarolangun
Baca: Nama-nama Tim Rahasia Kopassus Saat Jalankan Misi Penting Berisiko Tinggi, Digunakan Saat Bertempur
Kegiatan yang dilaksanakan menjelang sore itu, mampu menarik perhatian warga. Baik yang sengaja melihat maupun yang kebetulan melintas di tempat perlombaan.
Selain penonton, para peserta mulai usia muda hingga tua terlihat bersemangat mendayung dari garis start hingga garis finis. Keseruan memuncak ketika sorak penonton mulai menggema
Ketua Panitia PHBI M Yani mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 14 perserta. Setiap perahu yang berasal dari seluruh RT sedesa Pulau Buayo.
Baca: Ngaku Masih Sayang, Prada DP Tak Lanjutkan Mutilasi Vera Oktaria Walau Sudah Potong Tangan Korban
Baca: Aksi Kilat Kopassus di Thailand, Datang Disepelekan, Nyatanya Tak Sampai 5 Menit Musuh Terkapar
Baca: Terungkap Keberadaan R, Wanita yang Viral Digadaikan Suami Rp250 Juta hingga Berujung Pembunuhan
"Inikan tahun pertama kita adakan. Kami berkeinginan untuk kegiatan ini tetap berlanjut tidak hanya di sini saja, dan berharap ke depan lebih meriah lagi," ujarnya.
Sementara itu Rayan, tokoh pemuda setempat mengatakan, warga antusias ​menonton lomba pacu perahu tersebut.
Semoga kegiatan ini kembali digelar karena antusias warga yang tinggi.
"Desa ini berdekatan dengan sungai dan memanfaatkan sungai dengan lomba pacu biduk (perahu) sebagai hiburan masyarakat aja buat lebaran," tuturnya.

Dukungan penuh untuk melestarikan juga datang dari pihak desa Pulau Buayo. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan bersama, seperti kegiatan pacu perahu walaupun banyak kekurangan seperti minimnya sarana dan prasara, lomba tetap berjalan.
"Mengingat perahu untuk tahun ini tidak memadai, untuk tahun depan InsyaAllah kami akan mempersiapkan pasilitas seperti perahu. Tapi kami tidak janji," kata Ashari, Sekdes Desa Pulau Buayo.
Hal senada dikatakan kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sarolangun, Idrus.
Baca: Pemprov tidak Anggarkan Biaya Perawatan, Gentala Arasy, Ikon Jambi yang Butuh Perhatian
Baca: Wanita yang Ada di Video Tak Senonoh Rexona Hijau Kerinci, Ancam Polisikan Mantan Pacarnya
Baca: Adegan Intim Video Syur Botol Deodorant Bikin Geger, 3 Video Panas yang Pernah Hebohkan Kerinci!
Ia sangat mengapresiasi karena lomba biduk (pacu perahu) sudah merambah ke desa- desa.