Masih Yakin Prabowo Menang di MK, Gerindra Belum Berniat Gabung Koalisi Jokowi
Ia mengatakan Gerindra saat ini tengah fokus menyiapkan persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Masih Yakin Prabowo Menang di MK, Gerindra Belum Berniat Gabung Koalisi Jokowi
TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan partainya belum memikirkan peluang untuk bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo jilid dua.
Ia mengatakan Gerindra saat ini tengah fokus menyiapkan persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Bahkan, ia meyakini pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menang di MK.
Baca: Terjerat Kasus Kivlan Zen Minta Perlindungan Pangkostrad, Kepala Staf Kostrad, dan Danjen Kopassus
Baca: Suami Biadab Gadaikan Istri ke Tetangga 1 Tahun Rp 250 Juta, Menebusnya Pakai Cara Tak Terduga
Baca: Setelah Eden Hazard & Luka Jovic, Real Madrid Juga Rekrut Ferland Mendy, Total Belanja Rp 5,1 T
Hal itu disampaikan Andre menanggapi pernyataan capres petahana Joko Widodo yang membuka kemungkinan partai besutan Prabowo itu masuk ke dalam koalisi pemerintahannya di periode kedua jika ia memenangkan sengketa di MK.
"Ya fokus kami sekarang masih di MK. Kami fokus menghadapi gugatan yang akan kami ajukan ke MK. Belum terpikir sedikitpun soal bergabung," ujar Andre saat dihubungi, Rabu (12/6/2019).
"Orang kami yakin Insya Allah Pak Prabowo yang menang di MK. Nanti kami yang mengajak koalisi ke kami. Bukan kami diajak ke sana. Tapi Insya Allah kami yang mengajak mereka gabung ke kami nanti setelah (sidang) MK," lanjut dia.

Ia menilai wajar pernyataan Jokowi tersebut. Andre mengatakan jika menang di MK, Jokowi tentu ingin koalisi pemerintahannya ke depan sangat kuat.
Karena itu, ia menilai Jokowi ingin terus menambah kekuatan di dalam koalisinya ke depan agar pemerintahan berjalan efektif.
"Beliau merasa sebagai pemenang. Tentu beliau ingin mengajak teman-teman. Saya rasa itu hal biasa dalam politik. Bahwa ingin menambah teman di koalisi, di barisan. Hal itu yang biasa dalam politik untuk menambah kekuatan ya. Kami maklumi, itu hak beliau," tutur Andre.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo membuka pintu selebar-lebarnya bagi partai politik oposisi untuk bergabung bersama partai politik pendukung pemerintah periode 2019-2024.
Baca: Api Membumbung di Desa Pompa Air, Kolam Tampung Minyak Ilegal Meledak, Warga Tewas
Baca: Spesifikasi Samsung Galaxy M40, Harga Hanya Rp 4 Jutaan dengan RAM 6 GB
Terutama bagi Partai Gerindra yang dipimpin rival Jokowi dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan Jakarta Post, Rabu (11/6/2019) kemarin, Jokowi mengaku, membuka diri bagi siapa saja yang ingin bekerja sama membangun negara.
“Saya terbuka kepada siapa saja yang ingin bekerja sama untuk mengembangkan dan membangun negara bersama,” ujar Jokowi saat ditanya spesifik mengenai kemungkinan masuknya Gerindra ke koalisi pendukung pemerintah.
“Sangat tidak mungkin bagi kami untuk membangun negara sebesar Indonesia sendirian. Kami membutuhkan kerja bersama,” lanjut dia.