Pilpres 2019

Bagaimana Sikap PKS, Setelah Partai Demokrat Mundur dan Usul Koalisi Prabowo-Sandi Dibubarkan ?

Usulan ini kemudian dibuktikan dengan berbagai nama pengurus Partai Demokrat yang menyatakan mundur dari koalisi. Selain itu PAN juga mulai merapat

Editor: andika arnoldy
Kompas.com/Kristian Erdianto
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman seusai menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO 

TRIBUNJAMBI.COM- Partai Demokrat usulkan Partai pengusung koalisi Prabowo-Sandi agar dibubarkan. 

Usulan ini kemudian dibuktikan dengan berbagai nama pengurus Partai Demokrat yang menyatakan mundur dari koalisi. 

Selain itu PAN juga mulai merapat dengan koalisi Jokowi-Maruf

Ini dibuktikan dengan ucapan ketua umum PAN Zulkifli Hasan yang mengucapkan selamat pada pasangan Jokowi-Maruf

Baca: Pastikan Tak Ada Intervensi, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman: Kami Hanya Takut pada Allah SWT

Baca: Apa Jawaban Rocky Gerung Saat Ditanya Apa Dilakukan Andai Jokowi Dilantik Jadi Presiden 2019

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera angkat bicara terkait adanya usulan dari Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik terkait usul pembubaran koalisi.

Wasekjen Partai Demokrat Rachland mengusulkan pembubaran koalisi dilakukan oleh kedua kubu yakni kubu 02 dan 01.

Usulan itu di responi oleh PKS yang mengatakan akan terus istiqomah bersama koalisi

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak sepakat dengan usul Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik soal pembubaran koalisi parpol pendukungan pasangan capres-cawapres.

Mardani menilai, usul pembubaran koalisi parpol untuk mengurangi tensi politik di tengah masyarakat sebagai langkah yang kurang bijak.

Baca: Pastikan Tak Ada Intervensi, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman: Kami Hanya Takut pada Allah SWT

Baca: Blak-blakan, Jansen Sitindaon Mengaku Dibenci Warga di Kampung Halamannya setelah Dukung Prabowo

"Usulan pembubaran untuk menurunkan tensi politik kurang bijak," ujar Mardani melalui pesan singkat, Minggu (9/6/2019).

Menurut Mardani, pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik.

Saat Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung PDI-P, Golkar, NasDem, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI. Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga didukung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya.

"Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik.PKS insya Allah istiqomah bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Mardani.

Terkait tingginya tensi politik pascapilpres, Mardani justru menilai hal itu terjadi karena kurangnya kualitas kepemimpinan. Sebab kapasitas dan kualitas kepemimpinan menentukan kualitas demokrasi.

Lantas, ia mencontohkan sikap kandidat capres John McCain pada Pemilu Presiden Amerika Serikat 2008. Saat itu McCain mengoreksi pernyataan seorang pendukungnya yang menyebut rivalnya, Barrack Obama, bukan orang Amerika.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved