4 Hari Nginap di Rumah Janda PS Digerebek Warga, Saat Digedor Lagi Berduaan di Kamar, Lampu Mati
Seorang pemuda PS (21) bersama janda kepergok berduaan di dalam kamar warga Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
4 Hari Nginap di Rumah Janda PS Digerebek Warga, Saat Digedor Lagi Berduaan di Kamar, Lampu Mati
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Seorang pemuda PS (21) bersama janda kepergok berduaan di dalam kamar warga Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Pasalnya, mereka yang berstatus bukan suami istri itu sudah empat hari berada dalam satu rumah.
Kecurigaan warga atas keberadaan PS yang waktu itu menginap di rumah seorang perempuan EY (28) belum lama ini menjanda. Akhirnya, pada Minggu (9/6) malam, warga menggerebek pasangan buka muhrim itu di rumah sang Janda tepatnya di Rt. 04 Desa Pelawan Jaya.
Ketua RT 04 Slamet Julianto mengakui di rumah EY sedang ada laki-laki yang sudah beberapa hari tinggal di rumahnya.
“Jadi kami mendapat informasi dari masyarakat di lingkungan wilayah sini. Bahwa ada seorang laki-laki yang sudah tidur dengan seorang perempuan sudah empat malam, jadi sekitar pukul 20.00 WIB, dia (laki-laki) masuk dan itu saya tunggu. Setelah pukul 23.00 WIB, tidak juga keluar, saya langsung gedor pintu rumah," katanya.
"Posisi mereka saat kami gedor, sedang berada di dalam kamar dan lampu mati semua,” ujarnya.
Baca: Empat Tahanan Rutan Sungai Penuh Kabur, Jebol Dinding Dapur Saat Salat Zuhur
Baca: Puluhan Rumah di Kerinci dan Sungai Penuh Dihantam Banjir Bandang, Dua Rumah dan Pagar Masjid Jebol
Baca: Bertahun-tahun Jalan Lintas Sumatera di Bungo Rusak, Sekda Bungo: Itu Kewenangan Pemerintah Pusat
Baca: Bupati Bungo Akan Laporkan Hasil Sidak ke Menpan, Nasib ASN yang Ketahuan Bolos
Baca: Jangan Ketinggalan, Besok Ada Lomba Pacu Perahu di Jembatan Beatrix Sarolangun
Setelah kedapatan berada dalam satu rumah, warga dan elemen masyarakat lain melakukan mediasi terhadap dua orang yang diduga sedang merajut asmara itu. Mereka harus mengikuti adat istiadat desa setempat dengan diwajibkan menikah dan cuci kampung.