Viral
Setelah Viral Makan Seafood Rp 700 Ribu di Warung Bu Anny, Ada Pembeli Perlihatkan Bayar Rp 1,7 Juta
Warung lesehan yang berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, itu mendadak viral
Setelah Viral Makan Seafood Rp 700 Ribu di Warung Bu Anny, Pembeli Ngaku Ada yang Harus Bayar Rp 1,7 Juta
TRIBUNJAMBI.COM - Pasca heboh dan viral di media sosial makan di warung makan seafood Bu Anny bayar Rp 700 ribu, kini ada pembeli yang mengaku harus membayar Rp 1,7 juta.
Beberapa hari terakhir viral di media sosial keluhan seorang pembeli yang merasa ditipu saat membeli sea food di warung Bu Anny di Tegal, Jawa Tengah.
Seorang pembeli melaporkan mesti membayar Rp 700 ribu untuk menu beraneka ragam seafood seperti udang, cumi, dan kepiting untuk porsi dua orang.
Harga tersebut dinilai tak lazim oleh masyarakat dan warganet itu menjadi viral di media sosial (medsos).
Warung di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, itu pun menjadi viral karena harganya.
Warung lesehan yang berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, itu mendadak viral hingga dicibir warganet.
Warung itu bernama Lamongan Indah Lesehan Bu Anny.
Baca: Pengakuan Youtuber Pelaku Video Mesum dengan dan Pacarnya yang Masih SMP di Banyuwangi
Baca: Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru Untuk Para Pemudik Menggunakan Kendaraan Pribadi Wajib Tahu!
Berjarak sekitar 100 meter ke arah timur dari Perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.
Warung yang bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Slawi itu kini sangat sepi akibat viralnya postingan di Facebook.
Warung yang menjual aneka masakan ala Lamongan dan seafood itu dihujat warganet karena harga tak wajar hingga mencapai Rp 700 ribu untuk satu keluarga.
Saking sepinya, warung yang mulai dibuka sehabis magrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22, Rabu (22/5/2019).
Tribunjateng.com pun menelusuri lebih jauh dan menemui langsung sang pemilik warung bernama Anny (42), warga asal Malang, Jawa Timur.
Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.