Pemkab Tanjab Timur Terancam Kasus Hukum Jika Tetap Perbaiki Jalan Desa Simbur Naik
Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto angkat bicara terkait kerusakan jalan menuju Desa Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Pemkab Tanjab Timur Terancam Kasus Hukum Jika Tetap Perbaiki Jalan Desa Simbur Naik Tahun Ini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto angkat bicara terkait kerusakan jalan menuju Desa Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur.
Katanya Pemkab Tanjab Timur akan kena masalah hukum jika kembali membangun jalan tersebut dengan dana tanggap darurat. Sebab sebelumnya Pemkab Tanjab Timur telah melakukan perbaikan dengan dana tanggap darurat.
Dalam aturan penggunaan dana tanggap darurat tidak boleh dialokasikan dua kali dalam kurun waktu satu tahun di lokasi yang sama.
"Jelas kita akan berhadapan dengan hukum jika perbaikan tadi masih dilakukan, itu masyarakat harus tau," kata Bupati Romi.
Ia menegaskan, jalan tersebut akan diperbaiki tetapi tidak tahun ini. Romi juga meminta masyarakat untuk berkomitmen untuk merawat dan menjaga jalan Desa Simbur Naik agar tidak cepat rusak.
"Apalagi itu kan jalan desa, kok bisa mobil-mobil besar yang melaluinya," ujar Bupati.
Baca: Misteri Jejak di Kebun Karet, Warga Tanjab Timur Geger Lihat Hewan Belang, Harimau?
Baca: Hari Terakhir Penukaran Uang, Tiga Mobil Kas Keliling di Lapangan Polda Jambi Diserbur Warga
Baca: Jumaidi Dibekuk Tim Reskrim Polresta Jambi, Siapa Dia? Ada Kaitannya dengan Wekang Ditusuk 6 Kali
Baca: Targetkan Adipura, Bupati Merangin Minta Warga Kurangi Sampah Plastik
Baca: Jejak Hewan Misterius di Kebun Karet Dipastikan Bukan Harimau, Ini Hasil Temuan BKSDA Jambi
Romi memastikan tanpa komitmen masyarakat, dalam jangka waktu satu tahun jalan tersebut kembali rusak.
"Saya minta komitmen masyarakat jika diperbaiki untuk dapat membatasi tonase mobil yang melalui jalan itu," pintanya.
"Saya tidak akan menyalahkan siapa pun, saya hanya minta kepada masyarakat yang memiliki mobil tonase besar untuk membatasi tonase. Untuk portal tidak akan ada lagi. Kita minta kesadaran masyarakatnya saja,” pungkasnya.