Kisah Militer RI
Tim Kopassus 'Pemburu' Jejak Anak Miliarder AS Ungkap Misteri Suku Kanibal di Lembah X Hutan Papua
Tim Kopassus 'Pemburu' Jejak Anak Miliarder AS Ungkap Misteri Suku Kanibal di Lembah X Hutan Papua
TRIBUNJAMBI.COM - Kopassus pernah membentuk tim kecil untuk 'memburu' anak miliarder Amerika Serikat yang tersesat di pedalaman hutan Papua.
Beberapa tahun sebelum misi Kopassus di Papua, pada 1961, temuan sebuah potongan kaki menggegerkan dunia.
Potongan kaki itu milik putra raja minyak AS super kaya, Michael Rockfeller.
Dia melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini, namun hilang.
Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu. (pasukan elite TNI)
Baca: Komisaris Freeport Hinsa Siburian Jadi Kepala BSSN, Rekam Jejaknya Pernah di Kopassus
Baca: Penampakan Danjen Kopassus Soenarko yang Ditahan Jelang Aksi 22 Mei 2019, Lihat Rekam Jejaknya
Baca: Temukan Peti Penuh Uang Loyalitas Prajurit Kopassus Diuji, Benny Teriak Tinggal Atau Kau Nanti Mati

Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu, potongan kaki tersebut dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller. ( RPKAD )
Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Michael Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.
Baca: Tren Positif, Nilai Invesatsi Provinsi Jambi Triwulan I Tahun 2019 Capai Rp 1,1 Triliun Lebih
Baca: Promo 80 Persen di Ramayana, Hastag #kerenhakalamsemesta, Midnight Sale&Late; Night Sale Tiap Hari
Baca: Video Detik-detik Peserta Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Mulai Datangi Gedung Bawaslu RI
Baca: Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jaringan Internasional, Begini Kronologis Terungkapnya Sabu 1,2 Kg
Baca: Mantan Kades di Aceh Utara, Tertangkap Bawa 1,2 Kg Sabu, Diduga Jaringan Internasional
Baca: Usai Sampaikan Selamat kepada Pasangan Presiden Terpilih, PKB Sodorkan 20 Nama Calon Menteri
Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.
Beberapa tahun setelah peristiwa itu terjadi, Kopassus dikirim ke hutan belantara Papua.
Pada waktu itu, hutan Papua masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk RPKAD (sekarang Kopassus) sekalipun.
RPKAD menelusuri hutan
Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, dilakukan misi ke sana.
Ada tujuh anggota RPKAD, lima anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto.
Mereka melaksanakan ekspedisi ke Lembah X, lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.
Tim ekspedisi berjumlah 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim, dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Lembah X berpemandangan indah, sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.