'Dokter Ani Hasibuan Tak Pernah Sebut Kematian Anggota KPPS karena Senyawa Kimia'
Tapi, media portal ini melakukan framing dan mengambil pernyataan beliau ketika wawancara di TV One. Beliau dikriminalisasi karena pelintiran
'Dokter Ani Hasibuan Tak Pernah Sebut Kematian Anggota KPPS karena Senyawa Kimia'
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA — Kuasa hukum dokter Robiah Khairani Hasibuan atau biasa dikenal Ani Hasibuan, Amin Fahrudin, menyebut kliennya tidak pernah membuat pernyataan terkait penyebab kematian massal anggota KPPS karena senyawa kimia seperti dikutip dalam salah satu portal media online.
Dalam situs online tamsh-news.com, nama Ani tercantum dalam judul berita disertai pernyataan, “Pembantaian Pemilu, Gugurnya 573 KPPS”.
Menurut Amin, kliennya tidak pernah menjadi narasumber portal online tersebut.
Baca: Belum Setahun Rujuk, Sinta Dewi alias Tata Janeeta Dikabarkan Gugat Cerai Sang Suami, Mehdi Zati
Baca: Modal Jadi Caleg Rp 4 Miliar, Jika Terpilih Hanya Dapat Rp 1,5 Miliar/Tahun, Kapan Balik Modal?
Baca: REKAMAN Video Hitam Putih, Ketika Tentara Jepang Menjadikan Wanita Korea Sebagai Pemuas Nafsu
"Itu bukan pernyataan dari klien kami. Tapi, media portal ini melakukan framing dan mengambil pernyataan beliau ketika wawancara di TV One. Beliau dikriminalisasi karena pelintiran pernyataan di media," kata Amin di Polda Metro Jaya, Jumat (17/5/2019).
Sementara itu, dalam sesi wawancara di TV One, Ani disebut hanya mengungkapkan rasa keprihatinan terkait kematian anggota KPPS.
"Kemudian saat Ibu Ani melakukan talk show di TV swasta, beliau juga tidak pernah menyatakan pernyataan serupa (kematian massal anggota KPPS karena senyawa kimia)," ujar Amin.

Adapun Ani dilaporkan seseorang bernama Carolus Andre Yulika pada 12 Mei 2019.
Pernyataan Ani soal kematian ratusan petugas KPPS sempat menuai kontroversi.
Ia sempat menyanggah pernyataan pihak KPU yang menyebutkan bahwa kasus meninggalnya petugas KPPS disebabkan kelelahan bekerja.
“Saya sebagai dokter dari awal sudah merasa lucu, gitu. Ini bencana pembantaian atau pemilu? Kok banyak amat yang meninggal. Pemilu kan happy-happy mau dapat pemimpin barukah atau bagaimana? Nyatanya (banyak yang) meninggal,” ujar Ani ketika menjadi pembicara dalam sebuah program talk show yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (7/6/2019).
Baca: Terjerat Penyebaran Video Asusila,Vanessa Angel Kian Tertekan : Karena Semakin Hari Terasa Berat
Baca: Kiwil Siap Punya Istri Ketiga Meski Dua Istrinya Tak Akur, Sebut Risiko Wajah Paling Tampan
Sementara itu, Ani tidak memenuhi panggilan penyidik dengan alasan sakit.
Sedianya, pemanggilan Ani diagendakan hari ini pukul 10.00 WIB oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi dugaan penyebaran ujaran kebencian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kuasa Hukum: Dokter Ani Hasibuan Tak Pernah Sebut Kematian Anggota KPPS karena Senyawa Kimia",