AHY & Yenny Wahid Plus 8 Kepala Daerah Ngobrolin Kondisi Pasca Pilpres Makin Memanas, Ini Poinnya
Di tengah suhu politik nasional pada tingkatan elit yang kian memanas, kondisi berbanding terbalik ditunjukan oleh delapan kepala daerah yang merupaka
TRIBUNJAMBI.COM- Di tengah suhu politik nasional pada tingkatan elit yang kian memanas, kondisi berbanding terbalik ditunjukan oleh delapan kepala daerah yang merupakan tokoh muda bersama AHY dan Yenny Wahid menunjukan kehangatan dalam persahabatan.
Gerakan silaturahmi dari Bogor untuk Indonesia yang digagas oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah , Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Direktur Eksekutif The Yudhono Intitute Agus Harimurti Yudhoyono, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Ke delapan kepala daerah bersama AHY dan Yenny Wahid itu pun terlibat diskusi hangat di ruang perpustakaan Kepresidenan Museum Kepresidenan Balai Kirti, Komplek Istana Bogor, Rabu (15/5/2019).
Bukan untuk membicarakan perbedaan, melainkan untuk berdiskusi tentang kemajuan Indonesia dan tentang Indonesia yang damai.
Baca: Terbongkar, Direktur Charta Politika Beberkan 3 Kejanggalan Dalam Klaim Kemenangan Prabowo 54 Persen
Baca: Masih Single Parent dengan Tiga Anak, Wanita Inisial IY Diduga Perekam Video Ancam Penggal Kepala
Baca: Safari Ramadan ke Sungai Penuh, Pemprov Jambi Sumbang Rp 120 Juta untuk Bangun Masjid
"Kami semua hari ini dipersatukan oleh satu hal yang sangat penting, Indonesia tentang cinta perdamaian, kita disini cinta Indonesia yang damai, pembicaraan tadi diwarnai oleh kepentingan yang sangat positif bagaimana membangun Indonseia dengan damai dan kebersamaan, jadi kita diskusi ke arah sana semua dipersatukan oleh keinginan Indonesia yang damai," kata Bima Arya usai berdiskusi.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan bahwa di tengah panasnya suhu politik di Jakarta bahwa diberbagai daerah di Indonesia banyak yang menginginkan suasana damai.
"Justru karena ada kondisi di Jakarta seperti ini, makanya kita berkumpul bahwa kita teman teman kita di seluruh Indonesia agar terinspirasi bahwa ini adalah anak anak bangsa yang ingin damai saya menyakini bahwa tanggal 22 pasti damai," ucapnya.
Sementara itu Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa forum silaturahmi antar kepala daerah antar tokoh itu, adalah untuk mengisi kekosongan di tengah banyaknya informasi yang membuat suasana semakin memanas.
Karena menurut Emil, tokoh muda, para pemimpin, elit politik sudah saatnya bersuara untuk mengisi informasi yang menyejukan.
"Kita ingin mengisi ruang-ruang informasi mulai hari ini, besok, sampai tanggal 22 dan jangka panjang nanti dengan informasi informasi yang menyejukan dari para pemimpinnya dengan ifnormasi yang membawa gagasan kerukunan untuk melawan ruang informasi yang tegang, ruang informasi yang terlalu melelahkan sehingga buruk menghadapi masa depan yang lebih baik, kita beri kesempatan dan ruang kepada hukum untuk menyelsesaikan perbedaan karena perbedaan itu sunattullah jadi pasti ada saja tapi kita biasakan menyelesaikan perbedaan dengan kesepakatan," ucapnya.
Ucapan menyejukan yang menginginkan Indonesia yang damai tanpa perpecahan itu pun disampaikan oleh AHY.
"Saya menambahkan bahwa inisiatif ini hadir untuk Indonesia, karena yang hadir dalam bersilaturahim ini tentunya dengan niat dan itikad yang baik," katanya.
Sementara itu Yenny Wahid pun memuji para tokoh muda yang hadir yang mau menyempatkan waktu untuk menyiarakan kebersamaan dan perdamaian untuk Indonesia lebih baik lagi.
"Kehadiran para pemimpin muda pada hari ini bagi saya, kita sama mas Agus yang statusnya rakyat bukan kepala daerah, kami senang sekali melihat pemimpin daerah ini sekarang punya komitmen yang sama untuk kepentingan NKRI, semua disatukan oleh semangat yang sama untuk mebangun Indonesia ini tentu adalah sebuah kebanggan yang kita berharap bisa memberikan optimisme bagi Indonesia ke depan," ujarnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Azwar Anas menceritakan gambaran yang terjadi saat diskusi tertutup yang berlangaung hampir 1 jam tersebut.