TRAGEDI Penembakan di Masjid Selandia Baru akan Dibikin Film, Berjudul 'Hello Brother'
TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan hingga
TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan hingga 51 orang, dikabarkan akan diangkat menjadi film.
Kabar tentang rencana pembuatan film yang berdasarkan pada kisah nyata itu diumumkan kepada media oleh sang produser di Cannes, Perancis, pada Rabu (15/5/2019).
Film yang akan mengambil judul "Hello Brother" dan diproduseri oleh produser Mesir, Moez Masoud, itu akan mengisahkan kehidupan satu keluarga pengungsi Afghanistan yang pindah ke Christchurch, Selandia Baru untuk mencari keselamatan, namun justru terjebak dalam aksi pembantaian.
Baca: Dijadwalkan, Walikota Sy Fasha Besok Akan Resmikan Transmart Carrefour yang ke 130 di Jambi
Baca: IHSG Tergerus Hingga 2,98 Persen, Analis: Tenang, Masih Berpotensi Naik Sampai Akhir Tahun
Baca: Berkat Anjing Pelacak, Terduga Pelaku Mutilasi di Malang Tertangkap, 100 Meter dari Tempat Kejadian
"Tanggal 15 Maret di Christchurch, dunia menyaksikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak terucap dengan kata-kata," ujar Masoud pada majalah Variety.
• PM Selandia Baru Jacinda Ardern Resmi Tunangan dengan sang Kekasih, Ini Sosoknya
Masoud mengatakan, anggota timnya telah berada di Selandia Baru untuk bertemu dengan para penyintas dan juga keluarga para korban.
"Cerita yang dibawa 'Hello Brother' kepada para penonton hanyalah satu langkah dalam proses pemulihan sehingga kita sebuah bisa lebih memahami satu sama lain, serta mengerti akar yang menyebabkan kebencian, rasisme, supremasi, dan terorisme," tambahnya.
Terkait judul film, diambil dari kata-kata seorang jemaah kepada pelaku penembakan ketika memasuki pintu masjid Al Noor.
• Pemain asal Selandia Baru Kayne Vincent Kirim Beberapa Kode Ini, demi Gabung Persib Bandung?
Pria itu tewas tertembak, namun kata-katanya telah dianggap di seluruh dunia sebagai seruan untuk menentang kebencian.
Kabar tentang rencana pembuatan film itu diumumkan pada hari kedua festival film Cannes, dan hanya berselang dua bulan setelah tragedi penembakan massal itu.
Asosiasi Muslim Canterbury, yang berbasis di Christchurch dan mewakili organisasi Islam di wilayah itu, mengaku belum mengetahui tentang rencana pembuatan film tersebut.
"Kami belum mendapat proposal seperti yang disampaikan kepada kami dan kami tidak menyetujuinya," tulis organisasi itu dalam laman Facebook.
Namun diakuinya bahwa telah ada seseorang yang mengunjungi masjid pada Selasa (14/5/2019) dengan sejumlah ide samar tentang pembuatan sebuah film.
Baca: Neraca Dagang April 2019 Alami Defisit Hingga US$ 2,5 Miliar. Terbesar Sejak Juli 2013
Baca: TERBARU, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Mutilasi, Anjing Pelacak Endus Pelaku Pakai Jaket Hitam
Baca: Hujan Deras dan Angin Kencang, Bikin Sejumlah Wilayah di Kabupaten Kerinci, Kebanjiran dan Longsor
"Kami tidak dapat menghentikan proyek-proyek seperti itu jika pembuat film memilih untuk mengawalinya, tetapi Asosiasi Muslim Canterburry menghargai martabat dan privasi komunitas kami, serta mereka yang kehidupannya terenggut sebagai hal yang paling penting," tulis pernyataan Asosiasi.
Mengangkat tragedi serangan teroris ke dalam film telah menjadi hal yang biasa.
• Demam Game of Thrones, Gadis Cilik Ini Kirim Uang Rp 50 Ribu ke PM Selandia Baru Buat Teliti Naga
Tahun lalu, sebuah film berjudul "Hotel Mumbai" yang mengangkat aksi penyerangan dan pengepungan hotel Taj Mahal Palace yang menewaskan 160 orang pada 2008 telah dirilis.
