Pilpres 2019

2014 Jadi Pendukung Prabowo, Kini Pilih Dukung Jokowi, Ali Ngabalin: Dulu Otak Saya Otak Akal Sehat

2014 Jadi Pendukung Prabowo, Kini Pilih Dukung Jokowi, Ali Ngabalin: Dulu Otak Saya Otak Akal Sehat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Capture/KompasTV
Ali Ngabalin 

Hal itu dikatakan Ali Ngabalin saat menjadi narasumber di acara Prime Time News, Metro TV, Senin (13/5/2019).

Mulanya, pembawa acara, Andini Effendy bertanya soal Ali Ngabalin yang pernah berada di barisan Prabowo saat pemilu tahun 2014.

Saat itu, Ali Ngabalin juga dinilai cukup keras mengkritik lawan Prabowo yakni Joko Widodo (Jokowi).

"Dulu Anda juga lima tahun lalu juga mengkritik juga?," ujar Andini.

Baca: Sinopsis Film Survivor di TransTV, Akting Milla Jovovich Buru Pierce Brosnan Pembunuh Paling Dicari

Ngabalin lalu menjawab saat mendukung Prabowo ia menggunakan akal sehat.

Ia juga tak memberikan desakan pada orang untuk melengserkan pemerintahan yang sah.

"Iya betul, saya dulu ada tapi otak saya otak akal sehat, otak saya orang yang punya ilmu, otak yang tidak mendesak orang," ujar Ngabalin.

"Saya menggunakan kata-kata mendesak Allah untuk menurunkan bala tentaranya memberikan bantuan pada Prabowo-Hatta," tambahnya.

Ngabalin yang kini berada di barisan Jokowi mengatakan dirinya juga tidak seperti pendukung Prabowo yang meminta untuk melakukan people power.

Baca: Kontra Shan United & Jelang Liga 1 2019, Persija Jakarta Krisis Bek Tengah, Ini Kata Steven Paulle

"Saya tidak mengajak orang melakukan people power, saya tidak mengajak orang untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah, saya tidak menuduh presiden yang macam-macam," tambah Ali Ngabalin.

Ngabalin lalu menyinggung soal orang yang mengancam Jokowi akan memenggal kepalanya.

"Ini kan mau memenggal kepala, melakukan people power, menjatuhkan pemerintahan yang sah," tambahnya.

"Jadi dulu itu tidak ada upaya makar sama sekali?," tanya Andini lagi.

"Enggak ada, enggak ada sama sekali," tambah Ali.

Baca: GUBERNUR Babel Kisahkan Pernah Ditempeleng CPM, Ambil Foto Jenderal Idolanya Terobos Pengawalan

Menurutnya, saat ini pemerintah melalui Menkopolhukam sudah benar membentuk Tim Asistensi Hukum.

"Oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk dan atas nama rakyat Indonesia, untuk dan atas nama keselamatan bangsa dan negara," tutur Ali Ngabalin.

"Polisi sudah benar harus mengambil tindakan tegas bawa ke Mahkamah, menjatuhkan hukuman, seberat-beratnya supaya tidak boleh orang dengan lancang melakukan sesuka hatinya."

"Di negeri ini ada atuarannya, kalau Anda tidak mau diatur dengan Undang Undang tanah Indonesia, kau pergi ke hutan sana supaya pakai hukum rimba."

Baca: Hingga Hari ke-10 Ramadhan, 4 Kebakaran Terjadi di Bungo, Damkar Imbau Warga Hati-hati Saat Memasak

Lihat videonya menit ke 9.25:

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved