Sejarah Indonesia
Suasana Cendana Jelang Lengsernya Soeharto, Pak Harto Terkejut Habibie Nyatakan Siap Jadi Presiden
Kisah mundurnya Presiden kedua Indonesia, Soeharto di tahun 1998 ternyata terekam jelas oleh adik dari orang nomor satu di Indonesia itu.
Suasana Cendana Jelang Lengsernya Soeharto Mei 1998, Pak Harto Terkejut Habibie Nyatakan Siap Jadi Presiden
TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Mei 1998 Soeharto akhirnya mundur dari jabatannya sebagai Presiden setelah 32 tahun berkuasa.
Detik-detik suasana rumah Soeharto di Cendana jelang lengsernya Pak Harto diceritakan secara gamblang oleh sang adik.
Kisah mundurnya Presiden kedua Indonesia, Soeharto di tahun 1998 ternyata terekam jelas oleh adik dari orang nomor satu di Indonesia itu.
Bahkan satu yang menjadi kenangan tak terlupakan adalah ruang tamu tempat Soeharto terdiam dan berfikir untuk lengser dari jabatannya.
"Saya terus memantau kondisi dan mondar-mandir ke Cendana," ungkap Probosutedjo, adik presiden RI ke-2 Soeharto dalam buku Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto.
BACA
Celotehan Partai Demokrat: Jangankan Prabowo, Jokowi Saja Tidak Mungkin Menang di Atas 60 Persen!
Gisella Anastasia Sindir Gading Marten, Potret Sophia Latjuba Suapi Gempi Jadi Sorotan, Makin Dekat?
Kodam II Sriwijaya Buru Terduga Pembunuh Kasir Indomaret, Fera Ditemukan Tewas Termutilasi
Namun, Probosutedjo yang punya akses keluar masuk Cendana menceritakan kondisi di kediaman Pak Harto 20 tahun silam tersebut.
Beberapa hari sebelum 20 Mei 1998, kawasan Cendana dan sekitarnya telah dilindungi oleh barikade pasukan penjaga.
Tak sembarang orang bisa menembus masuk ke Cendana.
Namun, sebagai keluarga Cendana, Probosutedjo merupakan sedikit orang yang bisa melintas kawasan itu dengan mudah.
Beberapa hari jelang menyatakan mundur, Soeharto mengadakan berbagai pertemuan dengan akademisi dan tokoh politk di Cendana, termasuk pimpinan MPR saat itu, Harmoko.
Probosutedjo bahkan sempat menemui kakaknya itu dan berdialog mengenai situasi jelang reformasi.
"Mas, ini nampaknya kondisi sudah mengarah pada reformasi," kata dia.
Follow Instagram Tribun Jambi
Soeharto tetap tenang dan manggut-manggut. "Boleh saja berpikir untuk reformasi. Tapi, jangan terpeleset menjadi revolusi," sahut Soeharto.