Sosok Perwira Berpangkat Letkol yang Dicari-cari KSAD Andika Perkasa, Ini Sebabnya

Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa sengaja menggelar temu wartawan di kantornya.

Editor: Nani Rachmaini
IST/Pendam II/Sriwijaya
Presiden Jokowi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan hadiri pembekalan Babinsa oleh Presiden Jokowi. Sebanyak 3.316 personel Babinsa (Bintara Pembina Desa) se-Sumatera, menerima arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Minggu (16/12/2018) bertempat di Balairung Pinang Masak, Universitas Jambi, Provinsi Jambi 

Cuitan Rizal Ramli tentang tentara berpangkat Letnan Kolonel TNI Angkatan Darat yang diunggah di Twitter pribadinya, berbuntut panjang.

TNI AD menegaskan, kicauan itu hoaks sekaligus mencemarkan nama baik institusinya.

"Barusan belanja buah di supermaket. Didatangi ibu2 dan bapak yg saya tidak kenal. Ibu2 katakan, "Pak Ramli harus bicara lebih keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang LetKol AD, "Pak ini sudah kebangetan, laporan2 Babinsa PS sudah menang. Bahkan di komplex Paspamres!"

Demikian cuitan mantan Menko Kemaritiman era Kabinet Kerja tersebut.

Rupanya, bagian akhir dari unggahan itu membuat pihak TNI AD angkat bicara.

Senin (6/5/2019) siang, Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa sengaja menggelar temu wartawan di kantornya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa (KOMPAS.COM/SABRINA ASRIL)

Pertama, Andika Perkasa menegaskan bahwa TNI AD atau Babinsa tak memiliki data perolehan suara Pemilu 2019 di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti yang dikatakan Rizal Ramlitersebut.

"Tidak benar bahwa TNI AD atau Babinsa memiliki data atau hasil Pemilu. Karena kami tidak ditugaskan mendata (hasil Pemilu 2019)," ujar Andika Perkasa.

Bahkan, personel TNI yang ditugaskan membantu pengamanan pemungutan suara tidak diperkenankan masuk ke dalam TPS, melainkan berada di sekitar saja.

Personel TNI masuk TPS apabila diminta oleh penyelenggara Pemilu setempat maupun unsur kepolisian.

Itu pun terjadi hanya pada situasi tertentu saja.

Misalnya, pada situasi yang membutuhkan keberadaan personel TNI.

"Jadi, tugas TNI AD sebagaimana yang ditugaskan Mabes TNI hanyalah pengamanan. Mulai dari masa kampanye, distribusi logistik, ketika pelaksanaan dan sampai selesainya nanti. Tugas kami purely pengamanan," lanjut dia.

Andika Perkasa menilai, pernyataan Rizal Ramli tersebut agak aneh.

Sebab, hingga saat ini saja, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan penghitungan perolehan suara berjenjang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved