PASUKAN Elite Inggris SAS Dikenal Disegani, Tapi di Belantara Kalimantan Pernah Ditawan Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Pada Agustus 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian

Editor: ridwan
Kolase/ist
Kopassus dan SAS 

TRIBUNJAMBI.COM - Pada Agustus 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Baca: Nela Soraya Terpilih Sebagai Gadis Provinsi Jambi 2019

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Baca: DERETAN Bintang Film Dewasa Ini Ber-IQ Tinggi, Ada Bergelar Master: Ini 10 Faktanya

Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.

Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.

Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.

Baca: LIMA Senapan Sniper Terbaik di Dunia yang Paling Mematikan, Disebut Amunisinya Bisa Tembus Beton

Berdasar informasi dari tim aju itu, pasukan Inggris yang sudah siaga di bandara Sierra Leone pun siap melancarkan serbuan menggunakan sejumlah heli Chinook.

Operation Barras pun digelar pada dini hari ketika para milisi West Side Boys sedang lengah. Setelah terjadi kontak senjata yang sengit di tengah hutan belantara, kelima sandera Ingggris berhasil dibebaskan.

Dalam pertempuran sengit melawan sekitar 300 milisi bersenjata senapan serbu itu hanya satu personel pasukan Inggris gugur karena pantulan peluru AK-47.

Baca: Korupsi SMK Bagimu Negeri di Tanjab Timur Sebabkan Negara Rugi Rp 1,6 Miliar

Para sandera sendiri bisa selamat karena milisi yang akan membunuh para sandera terlebih dahulu disikat para tim aju SAS yang semuanya berkemampuan sniper.

Pasukan SAS memang terkenal lihai dalam operasi serbuan senyap. Meski begitu, pasukan SAS Inggris nyatanya masih mengagumi para personel pasukan Kopassus ketika ada kesempatan latihan bareng.

Artinya dalam operasi tempur yang sesungguhnya pasukan khusus TNI seharusnya bisa tampil unggul dibandingkan pasukan SAS.

Baca: Pasokan Barang Terganggu Jelang Ramadan, Sekda Minta Jalan Palembang-Jambi Segera Diperbaiki

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved