Pilpres 2019

Prabowo-Sandi Bisa Menang Mutlak Bila Gunakan Sistem Pemilu Amerika Serikat, Fahri Hamzah Ungkap Itu

Prabowo-Sandi Bisa Menang Mutlak Bila Gunakan Sistem Pemilu Amerika Serikat, Fahri Hamzah Ungkap Itu

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/1/2017). 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyaknya lembaga survei yang menampilkan hasil quick count unggulnya pasangan Jokowi-Maruf dari Prabowo-Sandi membuat Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersuara.

Fahri Hamzah mengatakan Paslon 02 Prabowo-Sandi bisa menang mutlak jika sistem pemilu Indonesia seperti Amerika Serikat (AS).

Hal ini dikatakan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Rabu (17/4/2019).

Mulanya, netizen dengan akun @imanlagi mengunggah perolehan suara yang berasal dari Pulau Sumatera.

Dari 10 provinsi di Sumatera, mayoritas kemenangan dipegang oleh Paslon 02 Prabowo Sandi.

Sementara Paslon 01 Jokowi-Ma'ruf hanya menang di 2 provinsi yakni Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung.

Quick Count
Quick Count (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)

Baca: Petugas Panwascam di Sungai Penuh Dianiaya Tim Sukses Caleg, Begini Cerita Kejadiannya

Baca: Kemenangan Jokowi-Maruf Amin Disoroti Media Asing Versi Quick Count, Sebut Hasil Tak Resmi

Mengomentari hal itu, Fahri Hamzah mengatakan bahwa sebenarnya Prabowo-Sandi menang mutlak jika memakai sistem pemilu di Amerika.

Sedangkan di Indonesia, pertimbangan hanya ada di Pulau Jawa.

"Kalau pakai sistem Amerika, @prabowo dan @sandiuno menang mutlak.

Sementara di sini kemenangan hanya menimbang pulau Jawa, khususnya jatim dan Jateng," tulis Fahri Hamzah.

Kicauan Fahri Hamzah soal kemenangan Prabowo, Kamis (18/4/2019)
Kicauan Fahri Hamzah soal kemenangan Prabowo, Kamis (18/4/2019) (Capture Twitter)

Dilansir BBC, Pilpres Amerika Serikat menggunakan sistem yang biasa disebut electoral college yang pada intinya adalah sekelompok orang yang memilih pemenang.

Jumlahnya 538, dan untuk menjadi presiden seorang calon harus mendapatkan setidaknya 270.

Setiap negara bagian punya jumlah 'elector' yang didasarkan pada populasi atau jumlah penduduk.

Ketika seseorang mencoblos, sebenarnya yang mereka pilih adalah elector ini.

Elector tersebut sudah diketahui posisinya, apakah akan memilih Clinton atau Trump.

Yang menarik adalah, di hampir semua negara bagian (kecuali Nebraska dan Maine), berlaku prinsip the winners takes all yaitu pemenang akan mendapatkan semua jumlah elector di negara bagian tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved