Inilah yang Terjadi saat Kamis Putih, Sejarah Pembasuhan Kaki dari Zaman Yesus s/d Paus Fransiskus
Satu di antara tradisi Gereja Katolik saat Kamis Putih yaitu pembasuhan kaki. Paus Fransiskus dan para pastor melakukan itu sebagai lambang pelayanan.
Apa yang dilakukan umat Katolik saat Kamis Putih? Ini awal sejarah dari pembasuhan kaki, dari zaman Yesus hingga saat ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Umat Katolik melaksananakan misa Tri Hari Suci sebelum Paskah di gereja.
Berturut-turut selama tiga hari, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, umat Katolik beribadah digereja.
Ini merupakan satu di antara tradisi Gereja Katolik untuk mengenang peristiwa wafatnya Yesus Kristus.
Pada Kamis Putih, merupakan waktu memperingati perjamuan terakhir Yesus dengan para murid, sebelum ditangkap lalu disalibkan. Saat itu, Yesus membasuh kaki para muridnya.
Baca Juga
Jadwal Misa Tri Hari Suci 33 Gereja Katolik di Jakarta, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, Paskah
Postingan Tajam Ranty Maria Tulis Annoying People, karena Tak Diundang Irish Bella & Ammar Zoni?
Ketua RT: Status Luna Maya di DPT sudah Menikah, Inikah yang Disembunyikan Selama Ini
Langkah Tegas AHY, dari Reaksi Atas Pernyataan Prabowo s/d Kawal Penghitungan Suara Pilpres 2019
Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah
Pada Jumat Agung, merupakan hari Yesus wafat di salib.
Kemudian Sabtu Suci, merupakan hari menjelang kebangkitan Yesus Kristus.
Pembasuhan kaki saat Kamis Putih
Saat misa Kamis Putih di gereja, pastor akan mengenang tradisi pembasuhan kaki. Ada 12 orang, yang diibaratkan 12 rasul, yang akan dibasuh kakinya.
Ini sebagai perlambang pelayanan tak terbatas Yesus kepada manusia.
Di katolisitas.org, Stefanus Tay dan Ingrid Listiati pasangan suami istri awam dan telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat, mengulas tentang pencucian kaki pada Kamis Putih.
Belakangan ini ada banyak orang bertanya, mengapa dalam dua tahun ini, di perayaan Ekaristi hari Kamis Putih, Paus melakukan hal yang di luar kebiasaan. Tahun lalu Paus membasuh kaki 12 orang penghuni penjara remaja, di antaranya 2 orang remaja putri, dan salah satunya bahkan non-Katolik. Lalu tahun ini, Paus juga membasuh kaki 12 orang di panti jompo dan cacat, beberapa di antaranya non-Katolik dan seorang wanita.
Apakah sebenarnya Paus boleh melakukan hal itu, adakah ketentuannya?
Untuk membahas tentang hal ini, pertama- tama perlu kita sadari terlebih dahulu bahwa kunjungan ke penjara dan ke panti jompo merupakan perbuatan yang baik dan diajarkan oleh Tuhan Yesus (lih. Mat 25:36-40). Maka di sini Paus nampaknya ingin menekankan misinya sebagai pelayan dan pembawa Kabar Gembira kepada segala bangsa.
