Pemilu 2019
Rekaman Basuki Tjahaja Purnama Ricuh dengan Oknum Saksi di KJRI Jepang, Jarinya Tunjuk Kanan-kiri
Kericuhan terjadi antara Basuki Tjahaja Purnama dan oknum saksi di tempat pencoblosan Pemilu 2019 di luar negeri. Dia mengaku hampir dikerjai oknum.
Kericuhan terjadi antara Basuki Tjahaja Purnama dan oknum saksi di tempat pencoblosan Pemilu 2019 di luar negeri. Dia mengaku hampir dikerjai oknum.
TRIBUNJAMBI.COM, TOKYO - Kericuhan terjadi antara Basuki Tjahaja Purnama dan oknum saksi di tempat pencoblosan Pemilu 2019 di luar negeri.
Insiden antara BTP dan oknum saksi calon presiden nomor urut dua itu, terjadi di KJRI Osaka, Jepang pada Minggu (14/4/2019) sekira pukul 16.30 waktu Jepang.
Sejak Februari 2019, Ahok sudah mendaftar dan sudah melepas hak pilihnya di Indonesia.
Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama ( BTP ) sempat terlibat kesalahpahaman saat akan memberikan hak suara.
BTP kesal kepada seorang saksi pasangan calon nomor urut 02.
Baca Juga
Anggia Chan Ngaku Dibobol Vicky Prasetyo saat Pacaran 45 Hari, Siapa Sebenarnya Model Muda Ini?
ABG 17 Tahun Diperkosa di Kapal Pesiar Saat Berlibur Dengan Keluarga, Tapi Pelaku Kok Dibebaskan?
Losiri Si Manusia Gua Mampu Gombalin Turis Cewek Datang ke Tempatnya Tidurnya, Lihat
Pernyataan Sikap AHY yang Mendadak Pasca Debat Capres ke-5, Sampai Ada Teriakan Hingga Walk Out
Pesan Short Time 4 Jam dan 27 Tusukan di Tubuh Roslina Komala Sari (18), Mahasiswi Tewas di Kamar
BTP sempat marah kepada oknum tersebut.
Saksi pasangan calon nomor urut 01, Vera Kurniawati menjelaskan bila peristiwa tersebut dipicu kesalahpahaman.
“Jadi pak Ahok awalnya sudah mengantre. Kemudian karena banyak yang minta foto, akhirnya pak Ahok keluar, tempat mengantrenya digantikan sementara sama temennya,” kata Vera bercerita kepada Tribunnnews.com, Minggu (14/3/2019).
Sebelumnya, petugas dalam hal ini saksi sudah bersepakat untuk memberikan sisa surat suara kepada orang yang sudah mengantre.
“Tapi karena saksi dari paslon 02 tidak tahu kalau Pak Ahok sudah mengantre, sedikit ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Ahok menjelaskan sudah mendaftar sejak Februari 2019 dan sudah melepas hak pilihnya di Indonesia.
“Dia menjelaskan, kalau sisa suara diberikan kepada yang sudah mengantre, orang yang sudah melepaskan hak suara akan kehilangan hak suaranya di Jepang, maupun di Indonesia,”
katanya.

Vera menegaskan bila kericuhan tersebut murni akibat kesalahpahaman.