Asusila

Dukun di Jember Cabuli Remaja 15 Tahun Hingga Hamil 6 Bulan, Paksa Buka Baju Ancam Seret Rezeki

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sadap getah karet di perkebunan itu diduga telah mencabuli anak berusia 15 tahun hingga hamil 6 bulan.

Editor:
Kompas.com
kekerasan terhadap anak di bawah umur 

TRIBUNJAMBI.COM  Seorang dukun di  Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember diduga mencabuli remaja 15 tahun hingga hamil 6 bulan.

Bahkan dukun tersebut diduga telah mencabuli remaja lainnya dengan kedok ilmu dukun yang dimilikinya.

Jika tidak mengikuti kemauan dukun tersebut, korban diancam akan seret rezeki dan jodoh.

Polisi menangkap seorang dukun G (60) asal Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sadap getah karet di perkebunan itu diduga telah memerkosa anak berusia 15 tahun hingga hamil 6 bulan.

Dari penyelidikan awal polisi, G diduga tidak hanya memerkosa korbannya.

Baca: Inul Daratista: ati2 kejang shay, Balasan Menohok Perang Komentar Nyinyir Gara-gara Terjengkang

Baca: Highlight & Cuplikan Gol Wolves vs Manchester United, Klasemen Sementara Liga Inggris Usai MU Kalah

Baca: BREAKING NEWS, Imam Masjid di Kasang Kumpeh Jambi, Ditusuk Lehernya Hingga Tewas Oleh Tetangganya

Baca: TRIK Cara Mudah Simpan Foto dan Video Status WhatsApp User Lain, Simak Langkah-langkahnya

Baca: Teaser MV Eksplosif Kill This Love BLACKPINK Dirilis Kemarin

Namun, G diduga juga mencabuli anak remaja lain.

Dari informasi yang dihimpun Surya (Grup TribunMadura.com), ada satu remaja yang diperkosa dan tiga lainnya dicabuli.

Kepada para korbannya, G mengancam dengan kedok ilmu dukunnya.

Dia mengancam para korban tidak akan bisa mendapatkan jodoh juga rezekinya tidak lancar.

Kapolsek Tempurejo, AKP Suhartanto menuturkan, perkosaan yang dilakukan oleh G dimulai pada bulan September 2018 lalu.

"Pelaku mengancam korban, anah di bawah umur ini," kata AKP Suhartanto, Selasa (2/4/2019).

"Korban diancam jika dia tidak mau melayani keinginan pelaku, maka tidak akan mendapatkan jodoh," sambung dia.

AKP Suhartanto menjelaskan, awal mulanya F datang ke rumah nenek remaja tersebut.

Di sana, G menawari remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMP itu, apakah dia ingin mendapatkan jodoh selepas lulus SMP.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved