Jadi Rektor Mahar Miliaran Rupiah, Menag Lukman Hakim Sambut Positif

Lukman Hakim Saifuddin bahkan menganggap ramainya kabar soal mahar itu merupakan sesuatu yang positif baginya.

Editor: Nani Rachmaini
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meresmikan gedung baru di Asrama Haji Bekasi, Rabu (7/2/2018) TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR 

TRIBUNJAMBI.COM-Kabar mahar atau uang miliaran rupiah yang harus dikeluarkan seseorang agar bisa menjadi rektor di sebuah universitas tengah ramai dibicarakan.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin akhirnya angkat bicara terkait kabar tersebut.

Lukman Hakim Saifuddin bahkan menganggap ramainya kabar soal mahar itu merupakan sesuatu yang positif baginya.

Hal tersebut disampaikan Lukman di program Fakta tvOne bertajuk 'Dagang Jabatan di Kemenag: Siapa Lagi yang Terlibat?', Senin (25/3/2019) malam.

Awalnya, Lukman Hakim Saifuddin menegaskan agar pihak-pihak yang menyampaikan kabar soal mahar tersbeut, tak hanya mengatakannya secara sembarangan.

Menurut Lukman Hakim Saifuddin, perlu ada bukti yang jelas atas apa yang disampaikan.

"Saya mohon, siapapun pihak-pihak yang menyampaikan itu sebaiknya datang dengan bukti-bukti yang cukup. Jangan hanya menyampaikan di ruang publik tanpa pembuktian yang jelas," tegas Lukman Hakim Saifuddin dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Selasa (26/3/2019).

Baca: Ustaz Abdul Somad Dapat Hadiah Mobil Fortuner dan Segepok Uang, Uang Itu Tak Saya makan

Baca: Cinta Segitiga dan Foto Syur Dian Mardiani, Sabar Manullang Hajar Jufrizal hingga Dijemput Maut

Baca: Jual Beli Jabatan di UIN Antasari, Rektor Beri Penyataan yang Bikin Mahfud MD Minta Maaf

Lukman Hakim Saifuddin memaparkan, apa yang dipaparkan terkait jual beli jabatan ini dinilainya sebagai sesuatu yang positif.

Lukman Hakim Saifuddin lantas membeberkan alasanya.

Menurut Lukman Hakim Saifuddin ramainya kabar tersebut dapat menjadi pintu gerbang untuk mencari tahu kebenaran terkait jual-beli jabatan rektor.
"Bagi saya dan beberapa yang lain mungkin bisa memaknai itu sebagai sesuatu yang positif untuk mencari tahu," kata Lukman.
Namun, jelas Lukman Hakim Saifuddin menganggap tak semua pihak berpikiran sama dengannya.Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kabar tersebut bisa saja meruntuhkan semangat ASN yang hendak menjadi rektor sehingga menimbulkan dugaan negatif yang tak berdasar.

"Tapi bagi yang lain itu bisa meruntuhkan apa ya, terjadi demoralisasi, meruntuhkan semangat ASN-ASN kita dan lalu kemudian menjadi prejudice, dugaan-dugaan yang tidak berdasar," sambung dia.

Simak videonya mulai dari 11:48

Diketahui, pembahasan soal mahar untuk menjadi seorang rektor ramai diperbincangkan sejak OTT Romahurmuziy menjadi topik diskusi di program Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (19/3/2019).

Satu yang membahas soal mahar untuk menjadi rektor ini adalah Mantan Ketua MK, Mahfud MD.

Di program ILC itu, Mahfud MD memaparkan tiga contoh kasus jual beli jabatan yang melibatkan rektor UIN dan IAIN.

"Untuk UIN, Prof Andi Faisal Bakti dua kali menang pemilihan rektor di UIN, tidak diangkat," ujar Mahfud.

Mahfud menjelaskan, saat Andi Faisal Bakti terpilih menjadi rektor di UIN Makassar, ada aturan baru yang membuatnya gagal dilantik.
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved