Setelah 4 Jam Diperiksa KPK, Akhirnya Terungkap Jumlah Harta Kekayaan Bupati Kerinci
KPK bekerja hingga malam hari untuk mengklarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara kepala daerah di Provinsi Jambi. Hasilnya cukup mengej
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
KPK bekerja hingga malam hari untuk mengklarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara kepala daerah di Provinsi Jambi. Hasilnya, harta kekayaan kepala daerah di Jambi cukup mengejutkan.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tim khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja hingga malam hari untuk mengklarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepala daerah di Provinsi Jambi.
Senin (4/3), tiga kepala daerah diklarifikasi oleh KPK. Masing-masing Bupati Kerinci Adirozal, Wali Kota Sungai Penuh Asyafri Jaya Bakri (AJB), dan Bupati Batanghari Syahirsah.
Ketiganya tiba hampir bersamaan. Awalnya Adirozal disusul AJB dan Syahirsah.
Adirozal yang baru dilantik sebagai Bupati Kerinci masuk ke ruang pemeriksaan di kantor Gubernur Jambi pukul 15.00 WIB. Ia baru keluar dari ruang pemeriksaan pada pukul 18.30 WIBU.
Pemeriksaan belum rampung. Ia keluar untuk menunaikan salat magrib.
"Belum. Sebentar lagi," kata Adirozal singkat sebelum masuk kembali ke ruang pemeriksaan.
Bukan hanya Adirozal. Istrinya juga tampak hadir dan masuk dalam ruang pemeriksaan. Adirozal tampak keluar lagi pada pukul 19.30 WIB.
Saat diwawancarai ia menyebutkan bahwa ia memenuhi undangan KPK untuk klarifikasi LHKPN yang ia laporkan.
Baca Juga:
Wanita Cantik Inisial CJ yang Ditangkap Bersama Andi Arief, Artis Baju Pink
Nikita Mirzani Bongkar Penyebar Foto Pernikahan Syahrini dan Reino Barack
Aktor Beverly Hills, Luke Perry Meninggal Dunia Karena Stroke, Pemicu dan Tanda Stroke di Usia Muda
Harta Karun Emas Soekarno di Sungai Batanghari, Ternyata Ini Asal Emas yang Terlarut di Aliran Air
"Ini sebagai bentuk kewajiban kita sesuai dengan undang-undang, dan juga komitmen saya untuk memperlihatkan sumber harta kekayaan yang saya miliki,” katanya yang kemarin mengenakan batik.
Ia juga menekankan bahwa LHKPN yang ia sampaikan juga sebagai contoh bagi organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkan Kerinci. “Sampai akhir Maret ini (jika) tidak melaporkan LHKPN kita akan berikan pembinaan," kata Adirozal tegas.
Adirozal membeberkan, harta kekayaan yang diklarifikasi adalah harta kekayaan yang ia miliki sampai tahun 2017. Itu ketika ia mencalonkan diri sebagai Bupati Kerinci.
“Jumlahnya mencapai Rp 4 miliar lebih,” sebutnya.
"Itu laporan LHKPN tahun 2017, dan untuk tahun 2018 LHKPN saya belum laporkan," katanya.
Harta yang ia miliki tersebut berbentuk aset berupa tanah, kebun, bangunan, dua unit mobil berupa Kijang Krista dan Toyota Yaris.