KKB Masih Berulah! 600 Prajurit TNI Dikirim ke Papua Jaga Pembangunan di Nduga & Melakukan Perburuan

Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) Papua hingga kini masih membuat ulah. Pasukan gabungan TNI-Polri pun hingga kini masih melakukan perburuan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ANTARA
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.(Iwan Adisaputra) 

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) Papua hingga kini masih membuat ulah. Pasukan gabungan TNI-Polri pun hingga kini masih melakukan perburuan.

Bahkan kabar terbarunya, sebanyak 600 prajurit TNI dikirim ke Papua untuk emberi keamanan bagi pekerja Jalan Trans Papua yang bekerja.

Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, saat ini ada 600 prajurit TNI disiagakan untuk menjaga keamanan proyek pembangunan di Nduga, Papua.

Proyek pembangunan di Nduga sempat terhenti karena aksi penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kejadian itu mengakibatkan sejumlah pekerja dari PT Istaka Karya tewas.

Baca Juga:

Sama-sama Baret Merah, Ini Dia Pasukan Khusus Wanita Spetsnaz Rusia & Kopassus yang Terkenal Brutal

Patroli Kejar KKB Papua, Anggota Brimob Terseret Arus, TNI Tambah 600 Prajurit Kostrad dan Yonzipur

Mengenal SAT-81, Pasukan Siluman Kepunyaan Kopassus, Sempat Diisukan Akan Membumihanguskan KKB

Teror Berlanjut Petugas Ditembak Alat Berat Dibakar, Ini 7 Poin Ultimatum KKB Papua Untuk Indonesia

“Pasukan TNI tersebut akan digelar di sepanjang jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan. Teknis pelaksanaannya pembangunan akan dilanjutkan oleh satuan zeni konstruksi (zikon) TNI AD, sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas," ujar Yosua melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/3/2019).

Yosua mengatakan, pembangunan infrastruktur di Nduga merupakan salah satu program strategis nasional, sama halnya dengan program-program lainnya di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk membuka isolasi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Negara tidak boleh mundur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Negara akan tetap melanjutkan pembagunan sampai selesai, ini demi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat,” ujarnya.

“Masih ada saudara kita yang mempersenjatai diri secara illegal dan melakukan serangkaian tindakan kekerasan dan merongrong kedaulatan negara. Termasuk mengganggu proses pembangunan di Papua. Itulah sebabnya proses pembangunan tersebut harus diamankan oleh prajurit TNI,” ujar Yosua melanjutkan.

Buru KKB Papua, Anggota Brimob Bharada Udin Terseret Arus dan TNI Kirim 600 Personel Tambahan
Buru KKB Papua, Anggota Brimob Bharada Udin Terseret Arus dan TNI Kirim 600 Personel Tambahan (Tribun Medan)

Yosua mengatakan, saat ini warga sudah mulai kembali ke kampung mereka dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal.

Yosua menyebut, KKB selalu memutarbalikkan fakta, membuat seakan-akan TNI merupakan pelaku penjahat kemanusiaan.

“Mereka membuat opini bahwa yang dibantai di distrik Yigi pada bulan Desember tahun lalu adalah anggota TNI yang menyamar, tapi nyatanya media bisa melihat langsung korban dikembalikan ke keluarga semuanya adalah warga sipil. Bahkan kita lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada Presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang agar segera terungkap,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasca-serangan KKB, 600 Prajurit TNI Disiagakan Jaga Keamanan Pembangunan di Nduga" 

TNI Ungkap KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Tebar Teror Lagi di Nduga, Sudah Terjepit

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membongkar tujuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya berani menebar teror lagi di Nduga, Papua

Dilansir dari Kompas.com, menurut Aidi, isu ini sengaja digulirkan oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya untuk menciptakan teror kepada masyarakat Nduga

Karena hasil identifikasi aparat keamanan bahwa KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya di Nduga sudah terjepit dan kekurangan bantuan makanan.

“KKB selalu berupaya membentuk opini dengan memutarbalikkan fakta seolah-olah TNI/Polri yang melakukan kejahatan kemanusiaan dengan isu ribuan rakyat mengungsi dan kelaparan di hutan. Padahal kehidupan sosial dan roda perekonomian di Kabupaten Nduga berjalan dengan normal," ujar Aidi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved