Takluk di Tangan Intelijen Kopassus, Benny Moerdani Kubur Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan
Mengenang kisah Jenderal TNI Benny Moerdani, pastinya banyak catatan sejarah akan aksI. Ya, Ya, selain dikenal sebagai loyalis Presiden Soeharto
TRIBUNJAMBI.COM - Mengenang kisah Jenderal TNI Benny Moerdani, pastinya banyak catatan sejarah akan aksi dan perjalannya selama masih hidup.
Ya, selain dikenal sebagai loyalis Presiden Soeharto dan orang kepercayaan Pak Harto.
Benny Moerdani juga dikenal sebagai Intelijen andalan Kopassus di masa kemerdekaan.
Jenderal Benny Moerdani, merupakan seorang tokoh legendaris di dunia intelijen.
Baca Juga:
Kisah Mendebarkan Prabowo Subianto di Medan Perang saat Jadi Kopassus serta 3 Jenderal TNI Lainnya
Perwira Kopassus Berdoa, Minum Air Aneh Suguhan Warga Sambil Tahan Napas karena Rasa Hormat
Denjaka Kopaska Kopassus Meluncur di Laut, Perompak Somalia Tak Bekutik Minta Ampun
Gunakan Sandi Nama Wanita, Siapa Sangka Musuh Hancur Dibuat Kopassus Dalam Operasi Senyap Ini
Ia adalah seorang jenderal TNI yang dikenal sangat misterius.
Di balik sosok misteriusnya, Benny Moerdani menyimpan 'segudang' kisah heroik dalam perjalanan karirnya.
Wajar saja jika Benny Moerdani menjadi pasukan paling andal yang dapat dipercaya.

Di masa hidupnya, Benny Moerdani sempat menjadi anggota RPKAD (kini Kopassus).
Ia kerap sukses mencapai target dalam sejumlah misi rahasia.
Satu di antaranya, Benny Moerdani sempat mendapatkan misi untuk memimpin perang gerilya di Irian Barat, dan berakhir dengan kesuksesan.
Dilansir dari Intisari, Benny Moerdani kemudian dipercaya untuk mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.
Panglima Angkatan Darat Jenderal Achmad Yani yang menugaskan Benny Moerdani ke Kalimantan Utara untuk misi tersebut.
Kala itu, hubungan Indonesia dan Malaysia memang semakin memanas antara 1961-1966.
Kondisi di perbatasan Malaysia semakin genting.

Konfrontasi Indonesia dan Malaysia ini menyebabkan saling serang pasukan bersenjata di perbatasan Malaysia.
Wilayah perbatasan Malaysia itu dianggap sebagai daerah yang paling mematikan.
Pasalnya, pasukan militer Malaysia didukung pasukan Gurkha dan SAS Inggris.