Warga Datangkan Penyelam dari Pulau Pandan untuk Cari Hafiz, yang Sudah Tiga Hari Tenggelam
Pencarian Hafis (9) bocah kelas 3 SD asal Desa Koto Diair Semurup, Kecamatan Air Hangat, yang tenggelam di Sungai Batang Merao terus dilakukan
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pencarian Hafis (9) bocah kelas 3 SD asal Desa Koto Diair Semurup, Kecamatan Air Hangat, Kerinci yang tenggelam di Sungai Batang Merao, pada Selasa (26/02) lalu, terus dilakukan. Namun hingga Kamis (28/2) sore, tim yang melakukan belum menemukan Hafis.
Di hari ketiga pencarian, tim dari Badan SAR Nasional bersama BPBD Kerinci, serta masyarakat yang ikut melakukan pencarian telah mengambil tindakan untuk melakukan penyelaman.
Pantauan di lapangan tidak hanya tim Basarnas, BPBD dan masyarakat, para normal pun didatangkan masyarakat untuk membantu pencarian.
Baca: BMKG: Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, Terutama Jambi Wilayah Barat
Baca: Persiapkan Kafilah untuk MTQ di Bungo, Maulana Tinjau Peserta Training Center
Baca: Tiga Pelaku Kasus Inses Disarankan Mendapat Hukuman Kebiri Kimiawi, Kak Seto Tak Ingin Terulang Lagi
Baca: Pasar Talang Banjar Dibahas, Pembeli dan Pedagang di Pinggiran Jalan Akan Didenda
Kepala BPBD Kerinci, Darifus dikonfirmasi mengatakan, bahwa untuk hari ketiga ini pihak BPBD bersama Basarnas telah melakukan penyisiran hingga perbatasan kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh.
"Kita sudah berusaha di hari ketiga ini, tapi sampai pukul 18.30 WIB belum membuahkan hasil. Pencarian untuk hari ini sudah kita hentikan, akan dilanjut besok," ungkapnya.
Dia menyebutkan, untuk proses pencarian pihak Basarnas telah melakukan penyelaman untuk melihat dasar sungai.
"Tadi ada juga masyarakat mendatangkan penyelam tradisional dari Pulau Pandan, tapi belum ada ditemukan. Memang baru sebatas sekitar 1 kilo meter dari lokasi terjatuh korban tim lakukan penyelaman," sebutnya.
Kendala yang dihadapi tim lanjut Darifus, untuk debit air telah surut. Namun kondisi air yang keruh juga menyulitkan pencarian di dasar sungai.
"Kita tidak bisa menerka dimana posisinya karena ini kan sungai. Besok mungkin akan kita perluas penyelaman," jelasnya.
Selain itu, pihak aparat desa serta Kerapatan Adat Tigo Luhah Semurup, dan Polsek Air Hangat juga meminta bantuan kepada penyelam dari Desa Pulau Pandan.
Kepala Desa (Kades), Ahmad Yani dikonfirmasi membenarkan adanya bantuan. Dia mengatakan, untuk wilayah Kerinci penyelam handal yang bisa menyelam berjam-jam hanya ada di Kecamatan Bukit Kerman yakni warga Desa Pulau Pandan.
”Ada 7 penyelam dari Pulau Pandan yang diturunkan hari ini. Selain itu kita juga minta bantu kepada orang pintar," sebutnya.
Baca: Meski Musim Hujan, BPBD Tanjab Barat Imbau Warga Tetap Waspadai Api
Baca: Prabowo Ungkap Alasan Kenapa Banyak Orang Tak Suka Padanya
Baca: Rencanakan Bangun Tiga Jembatan untuk PT Semen Baturaja, Pemkab Sarolangun Anggarkan Rp 38,5 Miliar
Baca: Pasukan Elite SAS Inggris Temukan 50 Kepala Budak Seks ISIS di Tong Sampah
Yani menyebutkan mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini, korban bisa secepat ditemukan. Sebab korban sudah tiga hari dalam Sungai Batang Merao.
Sementara itu, Panji anggota Basarnas diwawancarai mengatakan pada hari ketiga pencarian, pihaknya kembali menurunkan tim penyelam, namun belum juga ada tanda-tanda di mana korban berada.