Diyakini Kerasukan Roh Saat Jalankan Tugasnya: Ini Kisah Sekte Rahasia di Papua
TRIBUNJAMBI.COM -- Duk Duk adalah perkumpulan rahasia masyarakat Tolai di Papua Nugini.
TRIBUNJAMBI.COM -- Duk Duk adalah perkumpulan rahasia masyarakat Tolai di Papua Nugini.
Sekte rahasia kuno ini telah memainkan peran sosial yang penting selama berabad-abad dan terus berjalan hingga sekarang dengan fungsi yang berbeda.
Anggota Duk Duk memainkan peran sebagai hakim, juri, dan algo dan diyakini kerasukan oleh roh saat melakukan tugas-tugas ini.
Baca: 10 Fakta Pertemuan Man United vs Liverpool, Link Live Streaming Pukul 21.05 & Prediksi Pemain
Baca: Namanya Kerap Diplesetkan Fadli Zonk Hanya Jadi Hiburan oleh Fadli Zon, Ngaku Banyak Fans & Haters
Baca: Nikmati Promo Cashback 60 Persen dari OVO Di 26 Restoran
Selama masa kolonial, upaya-upaya telah dilakukan untuk "membasmi" Duk Duk.
Nama 'Duk Duk' diyakini berasal baik dari kata Tolai 'dekdek', yang berarti 'kuat', atau 'douk', yang berarti 'kejam'.
Sekte rahasia ini adalah bagian dari struktur sosial orang Tolai.
Salah satu fitur yang paling menonjol dari Duk Duk adalah dua jenis kostum ritual yang dikenakan para anggotanya.
Baca: Emak-Emak Rela Panjat Pagar Demi Ketemu Jokowi, Sampai Rela Jalan Kaki Dua Hari Dua Malam
Baca: LINK Streaming Persebaya Vs Persidago Babak 16 Besar Piala Indonesia Kick-Off 15.00 WIB Hari Ini
Baca: Jika Ingin Berdamai, Dewi Perssik Hanya Ingin Meldi Minta Maaf dan Satu Lakukan Ini
Yakni berupa kepala kerucut dan tubuh berdaun.
Perbedaan antara dua kostum terletak pada fitur wajah pada kerucut.
Salah satunya tanpa wajah dan disebut sebagai Duk Duk, sementara yang lain memiliki mata besar dan mulut berbentuk bulan sabit yang tipis, disebut tubuan.
Keadilan yang Diberikan
Baca: Jika Ingin Berdamai, Dewi Perssik Hanya Ingin Meldi Minta Maaf dan Satu Lakukan Ini
Baca: Sedang Asik Main Game Online Dedi Diciduk Polisi, Razia Antik Sabtu Dinihari
Untuk mengatur keadilan, anggota Duk Duk akan mulai dengan menari-nari menggunakan kostum itu.
Mereka percaya bahwa dengan melakukan itu, mereka akan dirasuki oleh roh leluhur mereka.
Sementara itu, kepala suku akan melakukan diskusi, termasuk kebutuhan untuk menghukum mereka yang melanggar hukum.
Setelah tarian, dukun akan mengkonfirmasi bahwa para penari telah kesurupan.