politik uang

Warga Bilang Biasanya Caleg Cari Koordinator Penyebar Uang 

Kecurigaan Bawaslu Kota Jambi terkait pemilih pragmatis yang menunggu saweran calon anggota legislatif (Caleg) mulai terdengar kasak kusuk.

Penulis: Hendri Dunan | Editor: Awang Azhari
Ilustrasi politik uang 

TRIBUNJAMBI.COM - Kecurigaan Bawaslu Kota Jambi terkait pemilih pragmatis yang menunggu saweran calon anggota legislatif (Caleg) mulai terdengar kasak kusuk.

Tribun sendiri sudah mendapatkan sinyalemen itu di beberapa lokasi dalam Kota Jambi. Dalam perkumpulan kecil mereka sudah mulai menakar harga suara dan berharap mendapatkan sawer dari berapa orang. Bahkan ada yang membandingkan pendapatan hasil saweran mereka pada pemilihan sebelum sebelumnya.

Sumber Tribun mengungkap mereka mengaku masih menunggu caleg mana yang akan masuk ke pemukiman mereka. Sebab, biasanya yang masuk namun tidak memberikan saweran maka mereka tidak akan mendapatkan suara.

"Biasanya kalau ada yang masuk akan mencari orang yang dipercaya atau penanggung jawab (PJ) untuk menyerahkan guna dibagi-bagi,"ungkapnya, kemarin.

Untuk koordinator nanti akan diberikan nilai yang lebih. Dan untuk pemilihnya sendiri akan dipukul rata agar tidak menimbulkan kecemburuan.

"Biasanya tiap rumah atau tiap kepala sama. Sebelumnya dapat Rp 200 ribu per kepala," katanya.

Bagi mereka tidak ada alasan untuk menolak uang, tetapi bila ada beberapa orang yang akan memberikan saweran, mereka akan memilih yang terbesar. Terlebih bila mereka juga memberikan bantuan untuk keperluan bagi lingkungan.

"Kalau kami dibagi, pastilah kami akan ajak orang lain untuk memilih dia juga, mengajak tetangga atau keluarga," ungkapnya.

Saat ditanyakan mengapa mereka tidak melaporkan perbuatan itu kepada petugas, mereka mengaku membutuhkan saweran itu untuk kebutuhan. Dan biasanya yang menjadi sasaran saweran adalah dari keluarga yang menengah ke bawah. Tidak semua orang diberikan saweran karena khawatir juga aksi itu akan diungkapkan kepada pihak lain atau petugas.

"Tidak semua diberikan saweran. Karena koordinatornya dari warga setempat juga. Sehingga mereka sudah mengetahui siapa siapa yang bisa diberikan dan rawan untuk diberikan saweran,"terangnya.

Sementara Bawaslu Kota Jambi sudah memprediksi politik uang masih akan banyak terjadi. "Money politik masih akan banyak terjadi. Ini yang kita khawatirkan, bahwa Pemilu ini output-nya nanti tidak sesuai dengan yang diharapkan," terang Ari Juniarman, Ketua Bawaslu Kota Jambi, Jumat (15/2).

Masih akan banyaknya politik uang itu dalam penilaian pihak Bawaslu karena pola pikir pemilih itu sendiri.
"Pemilih kita saat ini masih terbagi tiga. Pemilih rasional, pemilih tradisional dan pemilih pragmatis," ungkap Ari. (dun)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved