MIRIS - Suminta dan Anaknya Tidur di Emperan Setiap Malam Karena tak Mampu Bayar Rusun

Cerita pilu seorang bapak dan anak di Sukabumi yang diunggah akun instagram @Makassar_iinfo, kemudian menyedot perhatian netizen.

Editor:
bestprofit-banjarmasin.com
Bersedekah 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebagai mahluk sosial, kepedulian terhadap sesama diperlukan, sebab masih banyak orang di sekitar kita yang ternyata membutuhkan uluran tangan dan bantuan.

Satu diantara yang membutuhkan uluran tangan adalah dari
Cerita pilu seorang bapak dan anak di Sukabumi yang diunggah akun instagram @Makassar_iinfo, kemudian menyedot perhatian netizen.

Cerita ini beredar setelah potret bapak dan anak tidur di emperan dibagikan seorang netizen di Facebook.

Baca: Beredar Video Pevita Pearce Manja Minta Dijemput Ariel, Begini Reaksi Luna Maya

Baca: Lewat Video Call, SF Tunggu Korban Buka-Bukaan, Direkam Lalu Diperas

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 16 Februari 2019, Virgo Terlalu banyak Pikiran, Pisces Mood Kurang Bagus

Dalam potret itu, nampak sang bapak tengah melamun duduk di samping anaknya yang tidur.

Sedang sang anak tidur pulas beralaskan kardus tak peduli dengan dinginnya udara malam.

Melansir dari laman Instagram @Makassar_iinfo, cerita pilu ini diceritakan oleh Kristiawan Saputra.

Dari postingan itu, diketahui sosok bapak ini bernama Suminta, sedang sang anak bernama Wahyuni Aprilia.

Suminta adalah seorang pemulung yang kini bersama anaknya harus terus berpindah tempat.

Suminta dan sang anak tak punya lagi tempat berlindung lantaran sudah tidak bisa membayar uang sewa rumah rusun.

Suminta dan Wahyuni akhirnya harus pergi dan tidur di emperan toko setiap malam.

Baca: Princess Mikaela Audry Megonondo Miss Indonesia 2019 dari Jambi yang Menguasai Banyak Bahasa Asing

Baca: Profil dan Potret Juara Miss Indonesia 2019 Asal Jambi, Mikaela Audry Megonondo, Kuasai 4 Bahasa!

Baca: Yuk Intip Foto Princess Mikaela Audry Megonondo dari Jambi Pemenang Miss Indonesia 2019

Menurut cerita Kristiawan, Wahyuni yang kini berumur 8 tahun telah ditinggal ibunya meninggal dunia sehari setelah ia lahir.

Kini Wahyuni harus berjuang menjalani hidup bersama sang ayah setiap hari di jalan.

Mereka harus berpindah dari satu toko ke toko lain untuk tidur di atas kardus tipis.

Suminta mengaku penghasilannya sebagai pemulung tak bisa untuk membayar sewa rusun.

Uang hasil keringatnya hanya bisa dipakai untuk membeli makan setiap hari.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved