Pertemuan dengan SKK Migas dan BPK RI, Soal CSR, Pemkab Tanjabtim Minta Bantu Infrastruktur
"Jangan sampai jalan atau jembatan yang akan mendapat CSR tersebut ternyata sudah dianggarkan perbaikan oleh dana APBD ataupun APBN.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Dirjen Migas menyambut baik masukan Bupati Tanjung Jabung Timur, terkait pengelolaan program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk kegiatan tersebut akan diselaraskan dengan program peduli lingkungan PetroChina.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, dari pertemuan tersebut, Bupati memberikan masukan kepada SKK Migas untuk menjalankan program dan mengambil langkah yang tepat.
Terkait masukan Bupati kata dia, dengan bantuan CSR mereka yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan juga pembangunan jalan.
Baca: VIDEO: Ekspresi Lucu Siswa SD Dapat Bantuan CSR dari SKK Migas-MontDOr
Baca: Pasca Cerai, Gisella Anastasia Ungkap Pilihan Pacaran Dengan Artis Atau Orang Biasa? Ini Jawabnya
Baca: Pria Bernama Jake Ryan Ini Mengaku Kencani 1.700 Wanita: Dia Membagi Pengalamannya
Menurut Dwi, tentunya itu semua akan berkaitan dengan program kepedulian lingkungan bersama kontraktor yang berada diwilayah kerja.
"Tentunya terkait hal itu kita akan bicarakan lagi lebih lanjut. Kalau tidak semua sekaligus tentu ada yang menjadi skala prioritas mana yang akan kita pilih awal dan tahap selanjutnya. Tentu tidak terlepas dari koordinasi bersama pak Bupati," jelasnya.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto, kepada tribunjambi.com mengatakan, pihaknya sangat mendukung terhadap kebijakan pemerintah pusat dan program operasional PetroChina.
Dimana dengan kehadiran PetroChina bilang Djoko, dapat membantu dan mengembangkan masyarakat di kabupaten. Salah satu yang paling utama kata dia adalah, membantu perkembangan infrastruktur daerah seperti perbaikan jalan dan jembatan.
"Terkait dana CSR, nanti kita masih akan lihat apakah masih ada, kita bicara di Jakarta. Dari dana yang ada tersebut nanti kita lihat mana yang akan menjadi prioritas utama kita," jelasnya.
Dikatakannya, jika dilihat sepanjang perjalanan kita dari Jambi tadi, pembangunan jembatan memang bisa menjadi skala prioritas. Sebab, banyak kondisi jalan yang dalam keadaan rusak dan begitu juga jembatan.
Sementara itu Anggota IV BPKRI Rizal Djalil mengatakan, terkait permasalahan jalan, sangat memprihatinkan karena tidak begitu lancar. Namun status jalan tersebut harus jelas juga terutama terkait agggaran perbaikan.
Baca: Pabrik Semen Batu Raja akan Dibangun di Sarolangun, Rencananya akan Melewati Jalur Ini
Baca: Temukan 11 Pelanggaran Berbahaya, BPOM Imbau Warga Ikut Aktif Awasi Obat dan Makanan
Baca: Viral Pemotor Masuki Jalan Tol, Padahal Peraturan Masih Dikaji Pemerintah
"Jangan sampai jalan atau jembatan yang akan mendapat CSR tersebut ternyata sudah dianggarkan perbaikan oleh dana APBD ataupun APBN. (Tumpang tindih anggaran) maka akan menimbulkan masalah nanti," jelasnya.
Kesimpulannya ke depan pihaknya bersama SKK Migas dan dirjen SDM akan melakukan reviue ulang, satu satu akan kita lihat jalan yang akan kita bangun tersebut.
Baca: Dirilis di Indonesia, All New BMW X4, Bandingkan dengan Model X dan Harga On The Road
Baca: Masuk Bulan Ke Enam Kehamilan, Tasya Kamila Merasa Aneh dan Panik.
Sudah didanai APBD atau APBN belum jika kebelum ok lanjut bungkus kita lakukan. Namun kalo sudah ada dinanai tentunya akan kita alihkan kejalan yang lainnya.
"Kita bersama pemerintah usul ke mereka meminta waktu dua minggu atau 10 hari, untuk melengkapi semuanya mana lokasi bantua CSR jembatan dan jalan tadi. Terutama mana jalan atau jembatan yang sudah dan belum didanai APBD dan APBN tadi," tuturnya. (*)
