Serangan Mulai Dilancarkan Jokowi ke Prabowo-Sandi, Joko Widodo: "Masa Kita Empat Tahun Diem Saja"
Jokowi menilai, dalam berkampanye memang diperlukan serangan atau offensive ke kubu lawan agar suara tetap terjaga di masyarakat.
TRIBUNJAMBI.COM - Proses pemilihan presiden periode 2019-2024 segera dilakukan dalam 2 bulan kedepan.
Kedua pasang calon pun mulai melancarkan 'serangan' ke pasang calon rivalnya.
Seperti halnya Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyampaikan serangan ke kubu Prabowo-Sandi saat menghadiri pertemuan dengan pendukungnya.
Jokowi menilai, dalam berkampanye memang diperlukan serangan atau offensive ke kubu lawan agar suara tetap terjaga di masyarakat.
"Kampanye kan perlu offensive," ujar Jokowi seusai menghadiri peringatan ke-72 tahun HMI di kediaman Majelis Pembina Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tandjung di Jakarta, Selasa (5/2/2019) malam.
Baca Juga:
Fadli Zon Disarankan Minta Maaf, Diancam Santri Seluruh Indonesia akan Kepung Gedung DPR
Keluarga Sang Istri Rayakan Imlek, Alvin Faiz, Anak Ustadz Arifin Ilham Nampak Sambangi Mertua
Kakek 68 Tahun Ketagihan Masuk Penjara Karena Hal Ini, Merampok Supaya Ditangkap Polisi
BREAKING NEWS: Model Cantik Sekaligus Selebgram Reva Alexa Ditangkap Polisi Saat Konsumsi Sabu
Jokowi menjelaskan, selama empat tahun menjadi Presiden, dirinya sering tidak merespon serangan dari oposisi. Sehingga, Ia menilai inilah waktu yang tepat untuk menjawab tudingan-tudingan kubu lawan.
"Masa kita empat tahun suruh diam saja, ya tidaklah. Jadi empat tahun diem, masa suruh meneruskan," kata Jokowi.
Saat bertemu dengan relawan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Jokowi mulai melakukan serangan kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Capres nomor urut satu tersebut, menduga tim sukses nomor urut dua menggunakan konsultan asing dengan memainkan strategi propaganda Rusia yang menyemburkan kebohongan kepada masyarakat.

Benarkah Jokowi Panik dan Ofensif? Ini Penjelasan Lengkap Ketua TKN
Kalau selama ini Jokowi terkesan diam, cuek, bahkan ogah merespons serangan lawan politik dalam Pilpres 2019, belakangan ini capres nomor urut 01 ini mulai bersuara lantang.
Oleh beberapa pihak, bahkan Jokowi disebut kini tak segan-segan menyerang.
Di sisi lain, oleh kubu Prabowo-Sandi, Jokowi disebut sedang panik akibat elektabilitas makin mepet sehingga memakai strategi menyerang.
Ketua TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Erick Thohir pun berbicara dan meluruskan semua permasalahan itu sehingga bisa dipahami yang sebenarnya terjadi.
Erick berangkat dari pernyataan pihak Prabowo-Sandi yang berusaha menggoreng seakan-akan Jokowi panik karena selisih elektabilitas kedua pasangan itu makin mengecil.