Disinggung Soal Perisitiwa Penculikan Aktivis Tahun 1998, Prabowo Subianto Jawab Begini
Kemudian Prabowo Subianto juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pergi kemana-mana.
TRIBUNJAMBI.COM- Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanggapi tweet soal penculikan aktivis 1998 lalu.
Dia menyampaikannya dengan jelas dan tegas.
Prabowo Subianto menjelaskan itu terkait dengan kicauan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi yang mengungkit persoalan 1998 silam.
Hal itu berawal ketika Teddy Gusnaidi mengomentari artikel yang membahas soal Paradise Papers.
Artikel berjudul 'Soal Paradise Papers, Sandiaga Uno: Materi yang Didaur Ulang'.
Baca: Reaksi Luna Maya Dijodohkan dengan Gading Marten Setelah Ditinggal Nikah Mantan
Baca: Professor Dangdut dari Amerika Ikut Komentari Kisruh RUU Permusikan, Bilang Kasihan karena Politik
Baca: Tahun Ini Cristiano Ronaldo Berusia 34 Tahun, Lihat Bagaimana Dia Merayakannya
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno memberikan tanggapannya terhadap Paradise Papers.
Teddy Gusnaidi pun menanggapi pernyataan Sandiaga Uno tentang materi yang didaur ulang.
Melalui kicauannya Teddy Gusnaidi nampak mengungki permasalahan yang terjadi di tahun 1998.
Teddy Gusnaidi pun menyebut nama Prabowo Subianto dalam kicauannya itu.
Ia membahas terkait penculikan aktivis pada tahun 1998.
"Loh.. penculikan yang dilakukan @prabowo tahun 98, masih terasa hingga hari ini oleh keluarga korban. Apakah itu materi daur ulang juga?" cuitnya, Selasa (5/2/2019).

Kicauan Teddy Gusnaidi dan Prabowo Subianto. (Twitter Prabowo Subianto)
Selang beberapa jam, Prabowo Subianto pun nampak menanggapi kicauan Teddy Gusnaidi itu.
Prabowo Subianto menyebut bahwa dirinya berdomisili di Indonesia.
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) pun ia punya.
Baca: Taruna ATKP Tewas di Tangan Yunior, Pihak Sekolah Bilang Jatuh di Kamar Mandi, Terungkap Oleh Polisi
Baca: Disunat Jin, Ibu Bocah Ceritakan Kejanggalan yang Ia Temui pada Anaknya
Baca: RUU Permusikan, Musisi dan Artis Ramai-Ramai Tolak, Melly Goeslaw Dukung Anang Hermansyah