Disinggung Soal Perisitiwa Penculikan Aktivis Tahun 1998, Prabowo Subianto Jawab Begini

Kemudian Prabowo Subianto juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pergi kemana-mana.

Editor: andika arnoldy
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, menyampaikan visi misi di debat pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. 

Kemudian Prabowo Subianto juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pergi kemana-mana.

"Bung @TeddyGusnaidi, saya berdomisili di Indonesia. SKCK dari kepolisian saya punya. Setiap pengadilan di masa lalu saya hadiri. Saya tidak kemana-mana. Setia berjuanh untuk rakyat," tulis Prabowo Subianto membalas kicauan Teddy Gusnaidi.

Tak berhenti di situ, Teddy Gusnaidi tampak kembali menanggapi pernyataannya itu.
"Bung @prabowo

1. SKCK gak ada urusan dengan pemecatan anda karena kasus penculikan aktivis. Belajar lagi soal SKCK ya..

2. Anda akui anda melakukan penculikan saat wawancara dengam Tempo. Wiranto pun mengatakan hal itu..

3. Yang bilang anda kemana-mana siapa? Saya gak nanya," tulis Teddy Gusnaidi.

Video Prabowo Subianto Akhirnya Beri Jawaban Menohok perihal Pakai Jasa Konsultan Rusia
Video Prabowo Subianto Akhirnya Beri Jawaban Menohok perihal Pakai Jasa Konsultan Rusia (Capture IG/dahnil_anzar_simanjuntak)

Soal Propaganda Rusia

Calon presiden urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menyebut tim sukses Prabowo-Sandiaga menggunakan gaya politik “propaganda Rusia”.

Propaganda Rusia membuat, menyebar hoax sehingga membuat masyarakat takut.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk memerangi hal tersebut.

”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” kata Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).

Tanggapi Polemik 'Yang Gaji Kamu Siapa', Fadli Zon: ASN Dibayar Pakai Uang Pajak
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Tanggapi Polemik 'Yang Gaji Kamu Siapa', Fadli Zon: ASN Dibayar Pakai Uang Pajak Taufik Ismail/Tribunnews.com Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Taufik Ismail/Tribunnews.com)

”Saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” kata dia.

Di dalam menyampaikan pendekatan, relawan harus menggunacakan cara yang bijaksana.

Baca: Putri Tanjung Seorang CEO Cantik yang Ogah Dompleng Nama sang Ayah

Baca: Kilas Balik Laga Barcelona Vs Real Madrid El Clasico Semifinal, Pernah Terjadi Delapan Tahun Lalu

Baca: Ini 3 Keanehan Taman Nasional Kerinci Seblat, Orang Pandak hingga Suara Baca Alquran di Hutan

”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” imbuhnya.
Hal ini sebagai benteng untuk melawan tim sukses yang menebar hoax.
”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” kata capres yang berpasangan dengan Cawapres KH Ma’ruf Amin ini.
Hal inilah yang nantinya harus dilakukan oleh para relawan.
”Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek Surabaya, pasti wani,” sambung Jokowi.

Hal ini lantas disambut dengan teriakan pekik bersahutan, “Jokowi! Wani!”

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved