Direlokasi ke Pasar Aurduri Baru, Pedagang: Ini Bukan Memecah Masalah, Tapi Nambah Masalah
Di lokasi pasar Aurduri baru tidak ada lapak dan kios. Pedagang hanya diberi los berukuran sekitar 1 meter.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperind) Kota Jambi akan melakukan relokasi pedagang Pasar Aurduri baru pada Februari ini.
Di lokasi pasar baru tidak ada lapak dan kios. Pedagang hanya diberi los berukuran sekitar 1 meter. Kondisi demikian membuat banyak pedagang mengeluh.
Dahlia, salah satu pedagang santan di Pasar Aurduri, mengaku dirinya merupakan pedagang lama dan sudah berjualan sejak 10 tahun terakhir. Namun saat pembagian lapak pasar tahap pertama, dirinya dan sejumlah pedagang lain tidak kebagian, sehingga kini mereka masih berjualan di badan jalan.
Kini memang sudah dibangun pasar baru tahap II. Namun bangunan pasar tersebut sangat jauh berbeda dengan pasar Auduri yang lama.
“Di sini sudah dibuat patok, ukuran lebih kurang 1 meter. Tidak ada lapak dan meja,” kata Dahlia.
Ia menyebutkan, tempat tersebut terlalu kecil untuk mereka sebagai pedagang.
“Saya jualan santan, kek mana mau menata tempatnya,” imbuhnya.
Baca: Begini Kronologi Penyelundupan Sabu dengan Bola Tenis di Lapas Klas II A Jambi
Baca: 5 Tips Lolos SNMPTN 2019, No 3 Realitis Memilih Jurusan
Baca: 615 Rumah di Kota Jambi Dapat Program Bedah Rumah, Berikut Daftarnya
Baca: Hari Raya Imlek, Harga Ayam Potong Turun Rp 25 Ribu per Kilogram
Baca: Sudjiwo Tedjo Tolak RUU Permusikan, Ini 4 Alasan Musisi Menolak, dan Penjelasan Soal Pasal Karet
Baca: Puluhan Pejabat Eselon II Muarojambi Akan Diganti, Bupati Masnah Masih Rahasiakan Waktunya
Ditambahkan Fardi pedagang lainnya, tempat yang disediakan pemerintah sangat kecil, mereka merasa kesulitan jika hanya diberikan tempat lebih kurang 1 meter itu.
“Saya jual cabai merah, cabai ijo, bawang. Cabai merah 1 karung saja 50 kg. bagaimana untuk menyusunnya,” katanya.
“Ini namanya bukan memecahkan masalah, tapi menambah masalah,” imbuhnya.
Sementara Umar Faruk, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi mengatakan, pihaknya sudah mendengar semua keluhan dari para pedagang yang rencananya akan dilakukan relokasi itu. Pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Disdagperindag Kota Jambi untuk membahas masalah tersebut.
“Pedagang ini banyak protes, merasa tempatnya terlalu kecil, tidak ada meja. Beda dengan pasar Aurduri tahap pertama. Kita akan bantu pecahkan masalah ini,” pungkasnya.