Huawei Dilarang Uni Eropa, Benarkah karena Mata-mata China
Para ahli keamanan di AS khawatir peralatan produk Huawei dipakai pemerintah China untuk memata-matai.
TRIBUNJAMBI.COM - Meski rada rumit untuk diimplementasikan, Uni Eropa serius mempertimbangkan usulan untuk melarang perangkat Huawei dan produk China lainnya dalam pengembangan teknologi 5G.
Pertimbangan ini dilakukan menyusul tekanan dari Barat untuk melarang perangkat Huawei. Amerika Serikat, misalnya, menyambut baik rencana Uni Eropa (UE). Pemeriintah AS diketahui berusaha keras mencegah perusahaan AS membeli peralatan infrastruktur Huawei.
Langkah AS tersebut juga disosialisasikan kepada para sekutu AS. Para ahli keamanan di AS khawatir peralatan produk Huawei dipakai pemerintah China untuk memata-matai. Tudingan tersebut sudah dibantah Huawei.
Pejabat senior AS menyebutkan, satu opsi yang sedang dipertimbangkan UE adalah merevisi undang-undang kemanan siber 2016. Dengan demikian menutup kemungkinan industri yang terlibat dalam pengadaan infrastruktur krisis menggunakan peralatan negara atau perusahaan yang dicurigai menggunakan produknya untuk memata-matai.
Baca: Smartphone Terbaru yang Bakal Diluncurkan Tahun 2019, Samsung, Xiaomi, Lenovo dan Huawei
Baca: Akhir 2018, Huawei Luncurkan Smartphone Baru yang Lebih Murah? Intip Spesifikasinya Yuk!
Baca: Bagi Pengguna Ponsel Huawei Bebas Biaya Masuk ke Tempat Wisata Ini
Sementara itu empat pejabat senior Uni Eropa mengungkap salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Komisi Eropa yakni mengubah undang-undang keamanan siber 2016, yang mewajibkan perusahaan penyedia infrastruktur untuk meningkatkan isu keamanan.
Di dalam revisi UU Keamanan akan mencakup aturan soal jaringan seluler generasi kelima. Aturan ini secara efektif akan melarang perusahaan di Uni Eropa untuk menggunakan perangkat dari negara atau produsen yang diduga dipakai sebagai alat mata-mata atau sabotase.
Reuters melaporkan, Uni eropa menekankan perubahan ini bukan hanya kekhawatiran terhadap satu perusahaan, tapi lebih kepada ancaman keamanan nasonal dari produk China.
Huawei siap kerjasama
Di lain pihak, juru bicara Huawei mengatakan pihaknya terbuka dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Uni Eropa. "Huawei terbuka dan berkomitmen untuk bekerja sama mengembangkan standar keamanan internet untuk Uni Eropa.”
Baca: GALERI FOTO Jembatan Lampion Muncul di Pesisir Pantai Jambi, Persiapan Imlek di Tungkal
Baca: Ayah dan Anak Masuk Prajurit Kopassus, Akhirnya Semua Jadi Jenderal TNI, Ini Aksinya
Baca: Jadwal Tayang Film Netflix Februari 2019, dari Jaws: The Revenge hingga The Dragon Prince
“ Huawei memiliki rekam jejak yang bersih di ranah keamanan siber," ujar juru bicara Huawei sekaligus membantah tuduhan aksi mata-mata dan sabotase.
Sementara itu, Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming dalam sebuah pertemuan pada Selasa (29/1) meminta adgar Huawei tidak diblokir dari upaya pengembangan 5G di Eropa.
Pemerintah China membantah beragam tuduhan Barat soal aksi mata-mata hingga spionase pemasok 5G yang berujung pelarangan penggunaan di AS dan Australia.
Duta besar China untuk Uni Eropa (UE) memperingatkan bahwa mengecualikan raksasa teknologi asal China, Huawei, dapat menghambat pengembangan jaringan seluler baru 5G, tulis Financial Times, Minggu (27/1/2019), dilansir dari Reuters.
Baca: Masih Wajah Ingat Artis Ini? Caleg Mantan Pacar Vanessa Angel Jadi Buron Kasus Kupon Umrah
Baca: Istri 1 dan Istri 2 Bersamaan Jemput Suami di Kantor, yang Terjadi Kemudian Saling Cakar dan Gigit
Baca: Uang dari 9 Naga Masuk ke Siapa? Ini Jumlah Dana Kampanye Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga
“Berbagai upaya untuk menghambat keikutsertaan perusahaan teknologi China dalam proyek 5G di Eropa dapat membawa "konsekuensi serius terhadap ekonomi dan kerja sama sains global," kata Duta Besar Zhang Ming.
Negara-negara penolak Huawei