Pasukan Elite Amerika Ini Sampai Berguru ke Kopaska TNI AL, 'Booby Trap' Jadi Materi yang Diajarkan
Akan tetapi, dari sangarnya pasukan khusus laut Amerika Serikat itu. Masih banggalah kita dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
TRIBUNJAMBI.COM - Bila negara-negara besar memiliki paukan khusus yang mengerikan.
Amerika memiliki Navy Seal yang terkenal tangguh di medan perang sampai mampu menghancurkan pemberontak bersenjata.
Akan tetapi, dari sangarnya pasukan khusus laut Amerika Serikat itu. Masih banggalah kita dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Sampai-sampai karena kemampuan Kopaska satu ini, Navy Seal sampai berguru dengan pasukan katak.
Ya, Navy Seal sampai Berguru ke Kopaska untuk pelajari teknik tempur gunakan senjata mematikan saat gerilya di hutan.
Baca Juga:
ABK Kapal Tentara Laut Diraja Malaysia & Marine Police Ciut Dibentak Kopaska, Jangkar pun Ditarik
Syarat Menjadi Kopaska, Wajib Ikuti Latihan Seperti Neraka Untuk Gabung Pasukan TNI AL Paling Seram
Cerita Penyelam Dislambair dan Kopaska TNI AL di Dasar Laut Menemukan CVR Lion Air PK-LQP
Penjelmaan sesudah Pakai Topeng Tengkorak Kopaska, Personel Langsung Jadi Siluman Air
Topeng Tengkorak Kopaska TNI AL Masuk Jajaran 4 Wajah Pasukan Elite Menyeramkan Dunia
Kopaska menjadi satu diantara pasukan elit yang dimiliki oleh TNI.
Kemampuan tempur para manusia katak ini sudah terkenal sejak perang memperebutkan wilayah Irian Barat dari tangan Belanda.
Kemampuan tempur spesialis dalam air, Kopaska ahli dalam sabotase pembebasan sandera, penyapu ranjau dan peledakan di dalam air.
Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh Kopaska yakni demolisi bawah air, pengawalan VIP, gerilya dan antigerilya, terjun bebas, hingga intelijen.
Bahkan saking handalnya bertempur di medan-medan berat Navy Seal perlu untuk belajar kepada Kopaska.
Terutama teknik pertempuran menggunakan senjata mematikan memanfaatkan benda-benda yang ada di hutan.

Dinukil dari buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska, pembentukan Kopaska berawal dari kekaguman Presiden Soekarno terhadap aksi yang dilakukan dua prajurit TNI AL.
Tahun 1960, TNI AL yang kala itu bernama ALRI menggelar peringatan hari Armada.
Presiden Soekarno menjadi inspektur upacara dan berdiri di podium Dermaga Ujung Surabaya.
Saat itulah Letnan Laut Joko Suyatno dan Sersan Emil Joseph unjuk kebolehan.