VIDEO: Dibedah, Dalam Perut Merry Buaya Pemangsa Deasy Tuwo Ditemukan Lengan Manusia
Deasy Tuwo, kepala laboratorium perusahaan tersebut ditemukan dengan kondisi bagian tubuh dicabik-cabik oleh buaya.
TRIBUNJAMBI.COM - Proses autopsi Merry, buaya yang terkam Deasy Tuwo dilakukan oleh dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikosi hari Senin (21/1/2019).
Proses nekropsi atau autopsi Merry, buaya yang terkam Deasy Tuwo ini disaksikan oleh pihak BKSDA Sulawesi Utara dan Polres Tomohon.
Usai dilakukan proses autopsi Merry, buaya yang terkam Deasy tuwo, bangkainya kemudian dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 WITA (21/1/2019).
Seperti telah dikabarkan, Merry mati karena diduga buaya tersebut drop saat proses pemindahan dari Tombariri ke TWA Batu Putih.
Buaya raksasa ini dipindahkan karena dikhawatirkan akan membahayakan orang lain dan kemudian dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Baca: Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Bungo Panggil Camat, BPMD dan KPU
Baca: Anies Sebut Pemda DKI Kalah Galak dari Pedagang Tanah Abang, Ini Sindiran Putri Gus Mus
Baca: VIDEO: Buaya Pemangsa Manusia yang Terkam Deasy Tuwo Mendadak Tewas, Penyebabnya Belum Diketahui
Baca: Dibedah, Dalam Perut Buaya Pemakan Deasy Tuwo Ditemukan Benda-benda Ini, Tulang dan Pakaian Manusia
Baca: Anggota TNI ini Ceritakan Momen Mengerikan Evakuasi Buaya Pemangsa Deasy Tuwo, Satu Gigi Copot
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, proses evakuasi dipimpin oleh BKSDA Sulawesi Utara (14/1/2019).
Proses evakuasi tersebut membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan dibantu oleh 20 orang.
Buaya Merry kemudian ditemukan mati pada hari Minggu (20/1/2019).
Kematian mendadak buaya tersebut sempat menimbulkan spekulasi binatang ini tewas karena dianiaya warga sekitar.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Manado (22/1/2019), dugaan kematian Merry oleh dokter hewan sebelum dilakukannya nekropsi adalah karena faktor awal pemindahan buaya tersebut.
Buaya Merry sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah heatstrock.
Selain itu ditemukan juga gas yang sangat banyak di lambungnya.
Lalu bagaimana hasil temuan setelah proses autopsi?
Hasil Autopsi
Hasil autopsi menunjukkan adanya akumulasi gas pada lambung buaya tersebut.