2 Wartawan yang Meliput Semi Final Merangin vs Batanghari, Diusir Oknum Polisi
Wasit tidak mau memulai pertandingan apabila dilapangan sudah ada jaminan keamanan dari pihak panitia ataupun pihak keamanan.
Penulis: Muzakkir | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Pertandingan semi final Gubernur CUP 2019 yang mempertemukan Kesebelasan Merangin vs Batanghari sempat terhenti. Sebab, ada supporter melempar botol air mineral ke lapangan.
Wasit tidak mau memulai pertandingan apabila dilapangan sudah ada jaminan keamanan dari pihak panitia ataupun pihak keamanan. Kejadian itu terjadi dimenit terakhir pada babak pertama.
Ketika selesai istirahat, panitia dan wasit tidak mau memulai pertandingan, pasalnya ada banyak warga yang masuk kesamping lapangan, namun masih dalam kawasan yang diperbolehkan untuk menonton.
Baca: Polisi Razia Narkoba di Pulau Pandan, 28 Orang Diamankan, Satu Diantaranya Ada Caleg Kota Jambi
Baca: Video Mobil Rombongan Prabowo-Sandi Masuk Tol Viral di Medsos, Begini Tanggapan Partai Gerindra
Baca: Taktik Gerilya Jenderal AH Nasution yang Dipakai Vietnam membuat Tentara Amerika Kalang Kabut
Petugas keamanan kembali mensterilkan lapangan, bahkan melalui pengeras suara, panitia menyebut bahwa yang tidak mempunyai id card resmi dari panitia dipersilahkan untuk keluar tanpa terkecuali.
"Yang tidak punya id card, silahkan keluar atau naik tribun utama atau tribun dua," kata panitia.
Petugas Polres Merangin langsung menyisir lokasi, bahkan wartawan yang ikut meliput kegiatan itu langsung diusir.
Ada dua wartawan yang diusir, Muzakkir dari Tribun Jambi, dan Andi dari Metro Jambi. Kedua wartawan ini memang tidak memiliki id card resmi panitia, sebab panitia tidak menyediakannya, alasannya id card untuk wartawan tidak cukup.
Baca: Ternyata Tersangka Penyalur Sabu, Khusus Sopir dan Pekerja Dikawasan Ilegal Drilling di Pompa Air
Baca: Bamboo Airways, Maskapai Baru Vietnam yang Kini Resmi Mengudara
Baca: Pria Ini Lamar Pacar yang Sudah Menikamnya 13 Kali Saat Persidangan, Ini Kronologinya
Panitia hanya menyediakan 10 id card untuk media lokal saja, sementara untuk dua media yang notabene berdomisili di Kota Jambi ini tidak kebagian id card.
"Saya kan duduk ditempat yang telah disediakan, ini tempatnya pers, coba lihat itu ada bacaan pers," kata Andi yang bersitegang dengan petugas kepolisian.
Polisi yang diketahui berdinas di Sat Lantas Polres Merangin itu tidak menerima alasannya.
Baca: Jokowi Wae, Jokowi Wae, Dibalas Prabowo Siapa yang Punya
Baca: Jusuf Kalla Menilai Petahana Diuntungkan Dalam Debat Perdana Malam Ini
Baca: Gubernur Cup 2019, Singkirkan Tanjabbar 3-1, Kesebelasan Bungo Melaju ke Final
"Mana id card kamu. Tidak punya id card, keluar," kata oknum polisi tersebut.
Pihak panitia yang mengetahui jika kedua wartawan itu adalah wartawan resmi yang meliput kegiatan itu, namun oknum ini tetap ngotot untuk mengusir.
Tidak lama kemudian, Kapolsek Bangko IPTU Echo Sitorus, langsung menenangkan situasi dan memberi pengertian kepada oknum polisi tersebut. (*)