BREAKING NEWS Seorang Pria Ngaku Titisan Nabi Muhammad, Minta Dibawa ke Lampung
Seorang lelaki bernama Parwono mengaku titisan Nabi Muhammad SAW. Dia membuat resah jemaah yan akan tablig akbar akhir tahun 2018.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
Seorang lelaki bernama Parwono mengaku titisan Nabi Muhammad SAW. Dia membuat resah jemaah yan akan tablig akbar akhir tahun 2018.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUN JAMBI.COM, TEBO - Parwono beberapa kali mengucap takbir dan menyampaikan sejumlah kalimat tanpa ragu di depan banyak orang.
Tablig akbar dan kegiatan religi di Masjid Al Ittihat pada Senin (31/12) malam, menjadi penutup akhir tahun 2019. Ribuan orang memadati masjid terbesar di Kabupaten Tebo tersebut.
Namun, menjelang acara tersebut ada kejadian tak mengenakkan di luar masjid.
Seorang peserta yang hadir, memancing perhatian banyak orang.
Lelaki bernama Parwono mengaku sebagai titisan Nabi Muhammad SAW.
Dia mengatakan bahwa manusia yang ada di Masjid Al Ittihad adalah sesat.
Parwono beberapa kali mengucap takbir dan menyampaikan sejumlah kalimat tanpa ragu, meskipun menjadi perhatian pengunjung.
Baca Juga:
Pertempuran Tak Terlupakan, Kopassus Pecundangi Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan
Ular Piton Kuda-kudaan dengan Katak Besar Bikin Kaget, Fotonya Malah Viral di Medsos
Hotman Paris Blak-blakan 10 Tahun Tidur Tak Seranjang dengan Istri, Mengapa Akhirnya Sadar?
Ular Piton Kuda-kudaan dengan Katak Besar Bikin Kaget, Fotonya Malah Viral di Medsos
Parwono Ngaku Titisan Nabi Muhammad, Pancing Jemaah Tablig Akbar hingga Resah
Tiga Orang Pria dalam Posisi Bercumbu saat Digerebek, Ternyata Pasangannya Wanita Biasa Pakai
"Bahwa banyak para ulama saat ini sombong dan sesat. Manusia saat ini membangun masjid bukan karena Allah SWT, melainkan atas dasar kesombongan, " ujar Parwono.
Akibat kejadian tersebut, masyarakat yang sedang berada di masjid resah dan terganggu, yang mana saat itu akan berlangsung kegiatan tablig akbar.
Tati Fauzi, istri Parwono, mengatakan bahwa suaminya tidak pernah mengalami gangguan jiwa dan tidak pernah berkelakuan sedemikian.

"Ia mulai berkelakuan aneh sejak dua hari yang lalu setelah menelepon saudaranya yang berada di Lampung," kata Tati.
Sementara itu, Parwono mengatakan apa yang ia lakukan dalam batas kewajaran. Dia masih ingat apa yang telah dilakukan.
Hanya saja, dia merasa sakit hati terhadap beberapa pesantren yang tidak memperbolehkan santrinya untuk jajan es doger miliknya.
Dia ingin diantarkan pulang ke daerah asalnya di Lampung, untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit keras.