Gunung Krakatau Meletus Tahun 1883 & Tenggelamnya Benua Atlantis Secara Misterius, Apa Hubungannya?
Pertama, gelombang tinggi akibat faktor cuaca di Selat Sunda; kedua, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Apa hubungannya letusan dahsyat Gunung Krakatau tahun 1883 dengan hilangnya Benua Atlantis secara misterius?
TRIBUNJAMBI.COM - Tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12) disebut disebabkan oleh dua peristiwa alam.
Pertama, gelombang tinggi akibat faktor cuaca di Selat Sunda; kedua, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Begitulah yang diutarakan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono.
Baca: Bahaya Penggunaan Kalung dan Gelang Pada Bayi Apalagi Sedang Tumbuh Gigi
Baca: 4 Tempat Favorit Hantu di Dalam Rumah, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Baca: VIDEO: Komedian AA Jimmy Meninggal Dunia, Jadi Korban Tsunami Banten
Dari dua pemicu tsunami Banten tersebut, faktor gunung Anak Krakatau yang paling mendapat banyak sorotan.
Penyebabnya tidak lain adalah riwayat mengerikan dari "Ibu" gunung tersebut, yaitu Gunung Krakatau.
Jauh ke belakang, letusan Gunung Krakatau pada 1883 disebut sebagai salah satu letusan gunung berapi paling dahsyat di muka bumi.

Meski letusannya sangat mematikan, nyatanya letusan dahsyat Gunung Krakatau 1883 disebut bermanfaat bagi penelitian untuk menyibak misteri Benua Atlantis.
Majalah Intisari edisi April 1994 pernah menulis sebuah artikel berjudul “Menggali Tenggelamnya Atlantis”.
Seperti apa isinya?
Menurut Aristoteles, tulisan Plato tentang Atlantis yang terkenal hanyalah khayalan, suatu benua; atau kerajaan imajiner untuk melukiskan suatu teori politik.
Baca: Kisah Kelam Operasi Terbesar Tentara Indonesia di Timor Timur, Saksi Hidup Ingat Kekerasan
Baca: Siswa Berperingkat di Kelas, Gratis Masuk Objek Wisata Taman ACI Selama Liburan
Toh, penjelasan Aristoteles sebenarnya kurang memuaskan.
Atas dasar apa Aristoteles berkata demikian, dan bukti apa yang dikemukakannya, memang tidak pernah disebutkan.
Dengan begitu ucapannya nyaris tidak dianggap sebagai suatu penyangkalan serius yang mendekati kebenaran.
Atlantis yang digambarkan Plato benar-benar hidup dan bukan mitos.