Kopassus 'Diledek' Media Thailand 'Lagi Piknik', Tapi Bisa Tumpas Pembajak Pesawat
Komando Pasukan Khusus bergerak perlahan-lahan dengan santai mendekati pesawat. Dalam perhitungan tepat menyerbu masuk menghancurkan...
TRIBUNJAMBI.COM - Banyak misi-misi Kopassus yang dilakukan diam-diam, bahkan tidak terduga.
Ada kisah, Komando Pasukan Khusus ini melakukan misi di luar negeri dengan cara tak mencolok pengamatan mata. Saking terlihat 'santai' media luar negeri 'meledek' dengan sebutan 'lagi piknik'.
Soal kemampuan pasukan khusus TNI memang tak bisa dipandang sebelah mata oleh negara lain.
Meski masih saja ada yang nyinyir dan melihat sebelah mata, tapi akhirnya decak kagum dan angkat topi pasti terjadi setelah pasukan musuh memandang remeh Indonesia.
Baca: Jakarta Dibuat Mencekam! Saat Kopassus dan Marinir Siap Saling Serang, Sosok Disegani ini Muncul
Baca: Denjaka Kejar Perompak Somalia Sampai ke Pantai, Aksi Pasukan Elite Seperti di Film Captain Phillips
Baca: Maling Sepeda Motor Lompati Sungai, Tapi Malah Masuk ke Markas Kopassus, Nasibnya
Seperti kisah berikut ini, dilansir Sripoku.com dari Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.
Sebelumnya, prestasi mengagumkan telah terbukti membawa Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD patut disegani.
Mulai dari penumpasan G30S/PKI operasi Dwikora, Operasi Trikora pembebasan Irian Barat, Operasi Seroja di Timor-timur hingga pembebasan sandera oleh sekelompok teroris.

Begitu juga dengan Operasi Woyla Maret 1987.
Kopassus diperintahkan melumpuhkan para teroris yang menyandera pesawat Garuda Indonesia.
Cerita berawal pada 28 Maret 1981, pesawat DC-9 Woyla milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan 48 penumpang dibajak 5 orang teroris.
Pesawat tersebut dibajak ketika dalam penerbangan dari Bandara Kemayoran menuju Bandara Polonia Medan.
Oleh kelima teroris pesawat sebenarnya akan diterbangkan menuju Lybia, negara yang pada tahun 1980-an berada di bawah pimpinan Presiden Moamar Kadhafi dan dikenal ‘suka membantu teroris’.
Selain itu, jika sudah mendarat di Lybia, para teroris merasa lebih aman karena upaya militer Indonesia (ABRI) untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera jadi makin sulit.
Mujur akhirnya pesawat mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand sehingga militer Indonesia bisa lebih leluasa melaksanakan operasi pembebasan sandera dengan cara mengirimkan pasukan khusus.
Tanggung jawab untuk mengirimkan pasukan khusus diberikan kepada Letkol Sintong Panjaitan yang menjabat sebagai Asisten 2/Operasi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda/Kopassus).