Baru Setahun Mesin Bor Bantuan Pemerintah Pusat Mati Total & Berkarat, Ponpes Harapkan Perbaikan

Lama tidak berfungsi, mesin yang hidup beberapa bulan kini mati total dan berkarat.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/darwin sijabat
Mesin sumur bor yang dibangun tahun 2017 silam tersebut sudah mati total dan berkarat, merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada pondok pesantren. Saat itu bantuan tersebut diterima langsung oleh Ustaz Suhaimi, selaku pengasuh Pondok Pesantren di Patunas, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Lama tidak berfungsi, mesin sumur bor yang hidup beberapa bulan kini mati total dan berkarat.

Berdasarkan informasi, mesin sumur bor yang dibangun tahun 2017 silam tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada pondok pesantren. Saat itu bantuan tersebut diterima langsung oleh Ustaz Suhaimi, selaku pengasuh Pondok Pesantren di Patunas, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat.

Baca: Jadwal Balapan MotoGP Valencia 2018, Siaran Langsung di Trans 7 Malam ini Pukul 19.30

Namun selang beberapa bulan digunakan, yang semula rasa air dalam kondisi normal berubah menjadi asin.

Berdasarkan pantauan Tribunjambi.com, bak dan mesin tersebut tampak berkarat dan tidak terawat.

Baca: VIDEO: Berhasil Push-up 4.105 Kali Nonstop, Seorang Bocah 5 Tahun Dapat Hadiah Mobil Mercedes

Ustaz H Suhaimi, menerangkan pembuatan sumur bor itu diperuntukkan untuk pondok pesantren, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk masyarakat umum.

Namun kini kondisinya tidak bisa dimanfaatkan kembali. Sebagai pengurus pondok pesantren, Sahaimi mengharapkan sumur tersebut untuk bisa berproduksi kembali.

Baca: Manfaatkan Lahan Kosong, Sobirin Raup Puluhan Juta Rupiah dari Tanaman Melon

Sebab sebelum tidak dimanfaatkan, dia menyebutkan bahwa rasa air yang dikeluarkan mesin itu rasa asin.

"Tuga bulan pertama airnya bagus, masuk empat rasanya asin, kelat. Sehingga idak dipakai lagi. Sekarang mesinnya idak hidup lagi," katanya kepada Tribunjambi.com di Jalan Kihajar Dewantara, Rt 03 Kelurahan Patunas, Kuala Tungkal.

Baca: Ada yang Disebut Pasukan dari Neraka Karena Latihan Sadisnya, Berikut 8 Pasukan Elit Dunia itu

Semenjak air rasa asin tersebut, tidak pernah menggunakan mesin itu sejak empat bulan lalu.

Dia meminta dan berharap kepada dinas terkait untuk dapat mengontrol hal itu kembali. Sehingga bagaimana bisa hidup seperti semula.

Baca: Orang Biasa Tak Akan Kuat, Begini Mengerikannya Latihan Pasukan Khusus TNI dengan Peluru Tajam

"Sudah tidak berfungsi sekitar empat bulan dibangun sekitaran satu tahun lalu melalui bantuan langsung dari pusat," ungkapnya.

Sementara ketika ingin diperbaiki, namun nomor pihak yang mengerjakan sumur tersebut tidak dapat dihubunginya berulang kali.

Baca: Mulai Menghafal Alquran dari Tahun 2000, Ustaz Qadar Ramdani Kenalkan Penerapan One Day One Colour

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilus Sa'adah, bercerita untuk hal serupa di beberapa ponpes masih dalam kondisi yang baik. Namun tidak demikian di tempatnya.

Sumur dengan kedalaman 200 meter itu merupakan bantuan langsung dari pusat, dengan waktu pengerjaan sekitar bulan Juni tahun lalu.

Saat pengerjaan usai, kontaktor sebut tiga bulan pertama masih dalam tahapan uji coab. Sehinggga nanti akan ada dana pemeliharaan. Namun hingga saat ini tidak kunjung tiba. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved