Kisah Sniper Legendaris Pasukan Khusus Ditugaskan Memburu Pimpinan Tinggi Fretilin Lobato

TRIBUNJAMBI.COM - Sniper, atau penembak runduk, merupakan seorang prajurit yang secara khusus terlatih

Editor: ridwan
AP Photo
Ilustrasi sniper. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sniper, atau penembak runduk, merupakan seorang prajurit yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Kemampuan menembak, observasi, bersembunyi dan menyusup ke dalam markas lawan menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang sniper.

Dalam beberapa tahun belakangan, ada beberapa sniper yang dianggap sebagai sniper terbaik di dunia. Simo Haya, Chris Kyle juga ada nama penembak sniper Rusia Vasily Zaytsev.

Di Indonesia muncul nama Peltu (Purn) Tatang Koswara yang merupakan satu diantara penembak runduk legendaris. Almarhum Tatang Koswara merupakan veteran perang Timor Timur.

Ia ditugaskan dalam misi tempur satu diantara tugasnya adalah memburu pimpinan tertinggi Fretilin saat itu (1975), Nicalau Lobato.

Sebagai sasaran paling potensial yang bernilai tinggi, Tatang melaksanakan perburuan total terhadap orang nomor satu Fretilin ini secara maksimal. Kadang operasi perburuan Lobato sampai menggunakan helikopter.

Tak hanya Pak Tatang yang ditugaskan secara khusus untuk memburu Lobato, tim dari Pasukan Khusus TNI yang saat itu dipimpin Kapten Prabowo Subianto juga turut diterjunkan dalam operasi tempur bersandi Operasi Nanggala 28 .

Butuh perjuangan keras untuk memburu Lobato karena tokoh nomor satu Fretilin itu dijaga secara berlapis. Dalam pertempuran sengit untuk mengejar Lobato, Tatang bahkan tertembak di betis kaki kirinya.

Tapi setelah membebat luka tembak dengan bendera merah putih seukuran sapu tangan yang selalu dibawanya, Tatang tetap melanjutkan pertempuran.

`'Seorang sniper sejati sebenarnya yang bertempur hingga gugur di medan perang. Tapi saya bersyukur bisa selamat dari medan perang dan bisa pulang serta bercerita mengenai pengalaman tempur saya,'' kata Tatang seperti dilansir dari Intisari.

Latihan di Pusat Pendidikan Kopassus

Ketika konflik bersenjata di Timor-Timur makin merugikan pasukan TNI, Tatang yang saat itu sudah selesai mengikuti pendidikan sniper dan kursus antiteror yang diselenggarakan oleh personel pasukan Baret Hijau militer AS (Green Beret) di Pusat Pendidikan Kopassus Batu Jajar, Bandung dengan hasil memuaskan benar-benar telah tercetak sebagai prajurit sniper yang siap tempur.

Namun, sebagai personel organik di satuannya, Tatang juga masih aktif bertugas di lingkungan Pussenif dan menjabat sebagai Bintara Komandan Peleton Komunikasi (Baton Tonkom) berpangkat Sersan Satu (Sertu).

Tugas utama Tatang di Pussenif adalah menguji persenjataan tempur ringan TNI AD setelah diperbaiki atau dikembangkan seperti senapan AK-47 dan G-3.

Kadang Tatang menguji banyak senapan serbu dengan cara menembakkan ke sasaran sehingga melalui kesempatan uji senjata itu akurasi tembakan jitunya selalu terpelihara.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved