Perang Terdahsyat Banyak Jatuh Korban di Pihak Amerika, Meninggalkan Kisah Legendaris di Viet Cong

TRIBUNJAMBI.COM- Pertempuran yang melibatkan divisi kavaleri AS di Vietnam merupakan perang paling dahsyat

Editor: ridwan
Pasukan gerilya viet cong 

TRIBUNJAMBI.COM- Pertempuran yang melibatkan divisi kavaleri AS di Vietnam merupakan perang paling dahsyat dan banyak jatuh korban jiwa. Salah satu divisi kavaleri AS yang bertempur di Vietnam dan meninggalkan kisah legendaris adalah 1st Cavalry Division.

Kekuatan yang dikerahkan terdiri dari 16.000 personil, 470 pesawat tempur berbagai jenis seperti heli Chinook (CH-47), Mohawk (OV-1), Flying Crane (CH-54), UH-1, OH-13, dan lainnya.

Operasi tempur 1st Cavalry di Vietnam merupakan operasi mobil udara, yakni pasukan lebih banyak diterjunkan dengan heli tempur ke medan laga dan didukung oleh gempuran artleri maupun meriam ratusan heli serbu. ibuan pasukan 1st Cavalry dikirim ke Vietnam dengan kapal-kapal transport yang memakan waktu sebulan.

Selama dalam perjalanan, semua pasukan mendapat latihan tambahan teknik perang hutan, anti gerilya, dan ketangguhan fisik agar begitu mendarat di Vietnam mereka betul-betul sanggup bertempur secara profesional.

Setelah mendarat di Vietnam dan membangun pangkalan, 1st Cavalry pada tanggal 10 Oktober 1965 untuk pertama kalinya mendapat perintah bertempur melawan tentara Vietnam Utara dan gerilya Viet Cong.

Operasi tempur yang melibatkan 1st dan 2nd Battalion 7th Cavalry, 1st Squadron 9th Cavalry, 1st Battalion 12th Cavalry, serta 1st Battalion 21st Cavalry itu itu dinamai dengan Operation Shiny Bayonet.

Pada minggu pertama bertempur ribuan pasukan 1st Cavalry sempat dibuat frustasi karena Viet Cong hanya menerapkan taktik perang gerilya, hit and run sehingga segenap potensi kemampuan belum bisa digunakan.

Pertempuran yang sebenarnya baru berlangsung pada tanggal 23 Oktober ketika 9th Cavalry bertemu dengan pasukan Viet Cong dan Vietnam Utara, NVA 33rd di kawasan hutan lebat Plei Me.

Dalam pertempuran sengit itu 9th berhasil menghancurkan resimen NVA 33rd. Pada tanggal 9 November, giliran 3rd Brigade, 7th Cavalry dan 1st Battalion bertempur melawan Viet Cong di Ia Drang Valley dan Pleiku.

Serbuan mobil udara itu berlangsung sengit. Selain didukung gempuran artleri, heli serbu, bombardemen oleh pesawat B-52, juga berlangsung pertempuran satu lawan satu dengan bayonet selama lima hari.

Perang sengit yang memakan banyak korban itu berakhir setelah tiga resimen Viet Cong yang bertahan berhasil dihancurkan oleh 1st Cavalry.

Tapi 1st Cavalry harus membayar mahal karena lebih dari 300 prajuritnya tewas.

Memasuki tahun 1966, perang yang dihadapi oleh 1st Cavalry makin sengit. Pada 28 Januari 1st Cavalry melancarkan Operation Masher yang melibatkan 3rd Brigade.

Dalam pertempuran di kawasan Bong San, 3rd Brigade mendapat perlawanan hebat dari Viet Cong dan dalam minggu pertama Operation Masher sebanyak 77 personil 3rd gugur.

Operation Masher berakhir setelah dua batalyon Viet Cong berhasil dihancurkan. Sebanyak 1350 personil Viet Cong tewas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved