Ini yang Dilakukan Rusdi Kirana Pemilik Lion Grup saat Temui Keluarga Korban Lion Air JT610
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) menuai duka mendalam bagi keluarga korban.
TRIBUNJAMBI.COM - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) menuai duka mendalam bagi keluarga korban.
Terdiam dan menunduk, Rusdi Kirana kehabisan kata bertemu dengan ratusan keluarga korban Lion Air JT 610.
Baca: Temuan Teranyar dari Kecelakaan Lion Air JT 610: Mesin Pesawat Masih Menyala Saat Jatuh ke Laut
Pertemuan tersebut dihadiri Kementrian Perhubungan, tim SAR gabungan dan pihak dari Lion Air yang digelar di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timus, Senin (05/11) seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Rusdi Kirana, selaku pemilik maskapai penerbangan Lion Air, sempat diminta berdiri oleh salah seorang keluarga korban, Mohamad Bambang Sukandar, ayahanda dari korban Pangki Pradana Sukandar.
"Mohon dengan hormat kepada Rusdi Kirana untuk berdiri," buka Bambang.
Mengindahkan keinginan Bambang, Rusdi Kirana kemudian berdiri di haradapan ratusan keluarga korban dengan tangan menelangkup serta terdiam menunduk sebagai ekspesi dukanya.
Baca: Promo Donat di J.CO Berlaku Hingga 7 November 2018 - 2 Lusin Hanya Bayar Rp 102 Ribu, Ini Syaratnya!
Baca: Ibu Tuti Tursilawati: Mengapa Anak Saya Dihukum Mati? Dia yang Diperkosa
Bambang kemudian mengungkapkan keinginannya agar maskapai milik Rusdi Kirana ini berbenah guna menghindari insiden ini kembali terulang.
Ayah dari penumpang korban Lion Air JT 610 ini juga mempertanyakan kelayakan pesawat nahas ini saat akan bertolak menuju Pangkal Pinang.
Diketahui, pesawat Lion Air JT 610 mengalami kendala teknis malam sebelumnya saat terbang dari Bandara Ngurah Rai, Bali menuju Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Saya dapat info, benar atau tidak bahwa pesawat ini sedang trouble dari Bandara Ngurah Rai, take off sampai landing di Bandara Cengkareng, kemudian ada perbaikan. Apakah perbaikan itu sudah clear?" tanyak Bambang.
Bambang bersikeras bahwa teknisi Lion Air JT 610 yang bertugas saat itu harus bertanggung jawab penuh.
"Sudah barang tentu teknisi engineer Lion harus bertanggung jawab penuh. Nyawa 100 orang lebih ini! Hukumnya mutlak bertanggung jawab karena menyatakan pesawat clear untuk take off," tukasnya.
Kita doakan semoga keluarga korban Lion Air JT 610 senantiasa mendapat ketabahan. (Kompas)