10 Kecelakaan Pesawat yang Tak Terpecahkan dan Masih Misteri, Mulai dari PD II Sampai MH370
Ada yang hilang kontak kemudian diketahui mengalami gangguan atau jatuh, ada pula yang terus menjadi misteri.
TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat hilang kontak dan tidak hanya terjadi satu dua kali.
Beberapa maskapai penerbangan di seluruh dunia pernah mengalaminya.
Ada yang hilang kontak kemudian diketahui mengalami gangguan atau jatuh, ada pula yang terus menjadi misteri.
Salah satu yang menjadi misteri adalah pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang menghilang dari radar saat terbang di atas laut China Selatan, 8 Maret 2014.
MH370 adalah sebuah misteri dalam antrean panjang teka-teki penerbangan.
Mulai dari penerbangan legendaris yang dilakukan Amelia Earhart, misteri pembom nuklir, hingga kejadian dalam Perang Dunia II, inilah daftar kecelakaan pesawat paling misterius sepanjang sejarah, dilansir Popular Mechanics, 2014.
Baca: Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Miliki Dua Lawan Tangguh Versi Pemain Bali United
Baca: Operasi Pekat Polsek Pasar, 5 Orang Diamankan Karena Nekat Jual Ini di Dekat Polsek
Baca: Ini Dia Skuat Timnas Indonesia di Ajang Piala AFF Futsal 2018 5-11 November, Siap Tampil
1. Enam Pesawat Angkatan Laut Jatuh ke Segitiga Bermuda
Pada puncak Perang Dunia II, Angkatan Laut Amerika Serikat mengirim lima pembom torpedo yang terbang melintasi Segitiga Bermuda.
Seperti kita tahu, kawasan ini juga dikenal sebagai pemakan pesawat.
Hal inilah yang kemudian dipercaya sebagai penyebab hilangnya 14 awak kapal yang menunggangi lima pesawat tersebut.
Beberapa jam setelah hilangnya kontak kelima pesawat, Angkatan Laut AS mengirim satu pesawat yang berisi 13 orang dalam misi pencarian dan penyelamatan.
Hasilnya, sama saja. Pesawat terakhir lenyap tak ada kabar dan hingga saat ini menjadi misteri.
Peristiwa ini kemudian mengingatkan kita untuk menjauhi kawasan Segitiga Bermuda.
2. Pesawat EgyptAir 990: Upaya bunuh diri pilot atau serangan teroris?
Pada 1999, pesawat EgyptAir Boeing 767 yang berangkat dari Los Angeles jatuh ke Samudera Atlantik dan menewaskan semua penumpang dan awak pesawat, total ada 217 orang.
Otoritas Penerbangan Sipil Mesir (ECAA) menduga kuat ada gangguan mekanis.
Namun, Badan Transportasi dan Keselamatan Nasional Amerika Serikat (NTSB) percaya bahwa peristiwa ini merupakan upaya bunuh diri sang pilot.