Undang HTI Rapat, Gubernur Kaltim Isran Noor Blak-blakan Ngaku Salah di Mata Najwa, Sempat Protes

Undang HTI Ikut Rapat di Kantor Gubernur Kaltim, Isran Noor Blak-blakan Ngaku Salah Mata Najwa.

Editor: bandot
Gubernur Kaltim Isran Noor 

TRIBUNJAMBI.COM - Undang HTI Ikut Rapat di Kantor Gubernur Kaltim, Isran Noor Blak-blakan Ngaku Salah Mata Najwa.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengaku bersalah karena mengundang pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia pada rapat di kantornya 24 Oktober lalu.

Isran Noor membuat pengakuan itu pada acara Mata Najwa yang disiarkan, Rabu (31/10/2018).

Hadir juga dalam acara bincang-bincang ini narasumber lainnya yaitu, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Ketua Umum PPP, Muhammad Rommahurmuziy DPP PKS, AL Muzzamil Yusuf dan mantan anggota Hizbut Tahrir yang juga dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya, Ainur Rofiq.

Pembawa acara Najwa Shihab bertanya tentang apa yang terjadi di depan Kantor Gubernur pada 25 Oktober lalu sehingga banyak orang ramai-ramai datang dan sampai mengibarkan bendera bertuliskan kalimat tauhid.

Baca: Black Box Sudah Ditemukan Namun Belum Lengkap, Kabasarnas: Black Box Lion Air itu Ternyata Putus

Gubernur yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN ini mengatakan, peristiwa itu adalah hasil kesepakatan pada rapat tanggal 24 Oktober antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan perwakilan berbagai ormas Islam di wilayah itu.

Ia berinisiatif membuat pertemuan untuk mengajak ormas tidak menggelar unjuk rasa jika Presiden Jokowi datang ke Kaltim keesokan harinya.

Long march sekitar satu kilometer dari Masjid Darusallam, berujung di Kantor Gubernur Kaltim, berlangsung damai. Ribuan massa mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Kalimantan Timur, dipersilakan masuk ke halaman kantor, dan diterima Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor serta Hadi Mulyadi. Aksi damai, usai shalat Jumat (25/10/2018) ini, merupakan kecaman atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum ormas tertentu di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO)
Long march sekitar satu kilometer dari Masjid Darusallam, berujung di Kantor Gubernur Kaltim, berlangsung damai. Ribuan massa mengatasnamakan Aliansi Umat Islam Kalimantan Timur, dipersilakan masuk ke halaman kantor, dan diterima Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor serta Hadi Mulyadi. Aksi damai, usai shalat Jumat (25/10/2018) ini, merupakan kecaman atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum ormas tertentu di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO) (TRIBUN KALTIM / NALENDRO PRIAMBODO)

“Malu juga kan aku gubernur. Masa’ Presiden di demo-demo?” katanya.

Perwakilan ormas Islam pun menyatakan mereka tidak akan unjuk rasa, namun akan menggelar parade.

Yang menjadi persoalan, ternyata dalam surat undangan untuk rapat ini, Pimpinan HTI Kaltim disebutkan juga sebagai undangan.

"Jadi sebenarnya itu kesalahan saya tidak melakukan koreksi. Tanda tangan saja undangan. Karena jam 2 tanda tangan, acaranya jam 3," kata Noor.

Baca: Apa Itu Black Box? Bagaimana Cara Kerjanya? Kenapa Sangat Dicari saat Kecelakaan Pesawat?

Najwa Shihab meminta Noor menjelaskan apa tepatnya kesalahan yang ia lakukan.

“Saya lemah dalam mengontrol dokumen yang saya tandatangani itu. Kenapa ada pimpinan HTI?” ujarnya.

Surat Gubernur Kaltim
Surat Gubernur Kaltim ()

Najwa Shihab sempat mengulangi lagi kesalahan apa yang telah Isran Noor lakukan, hingga akhirnya mantan Bupati Kutai Timur itu protes.

“Jangan diulang-ulang kesalahan saya ini. Penegasan itu cukup sekali saja,” kata Noor yang langsung disambut tawa oleh audiens.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved