Hukum Mati Tuti Tursilawati Beberapa Minggu Setelah Pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi Tambah Dikecam
Belum selesai kasus pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi kembali yang menuai kecaman yakni eksekusi Tuti Tursilawati.
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah Arab Saudi kembali mendapat tekanan.
Beberapa minggu setelah tewasnya Jamal Khashoggi jurnalis Washington Post di kantor Konsul Arab Saudi di Turki, kini pemerintah Arab Saudi disorot setelah eksekuti mati yang dilakukan kepada Tuti Tursilawati seorang buruh migran asal Indonesia.
Pemerintah Arab Saudi dituding mendalangi kematian Khashoggi Jurnalis yang dikenal vokal dan tajam mengkritisi kebijakan pemerintah Arab Saudi.
Dunia internasional mengecam keras peristiwa tersebut.
Belum selesai kasus pembunuhan Khashoggi, Arab Saudi kembali yang menuai kecaman yakni eksekusi Tuti Tursilawati.
Eksekusi mati terhadap buruh migran asal Indonesia disorot oleh media internasional seperti Express.
Baca: VIDEO: Badan Pesawat Lion Air JT 610 Ditemukan, Begini Penampakannya Melalui Foto
Media yang berada di Inggris ini menuliskannya dengan judul FRESH FURY at Saudi Arabia as Indonesian maid EXECUTED just weeks after Khashoggi death.

Dalam tulisannya Express menyoroti eksekusi hukuman pancung seorang pembantu Indonesia yang diduga membunuh majikannya dalam usaha membela diri dari percobaan perkosaan.
Eksekusi ini menyebabkan kemarahan baru yang ditujukan ke negara itu setelah terbunuhnya Jamal Khashoggi.
Tuti Tursilawati, seorang ibu, dieksekusi di kota Saudi barat Taif pada hari Senin.
Express menuliskan eksekusi tersebut dinyatakan melanggar protokol internasional karena berlangsung tanpa keluarga Tursilawati dan tanpa adanya notifikasi kepada pemerintah Indonesia.
Baca: Sopir Taksi Online di Palembang, Dihantui Perampokan dan Pembunuhan
Baca: Kekasih Sang Pramugari Kenang Momen Setahun Lalu: Aku Rindu Kamu Sayang
Tursilawati dijatuhi hukuman mati tujuh tahun yang lalu karena membunuh majikannya.
Dia mengaku dia melakukannya karena membela diri dari upaya perkosaan yang dilakukan oleh majikannya itu.
Keputusan itu dikecam keras oleh presiden Indonesia Joko Widodo yang mengatakan: "Kami telah memanggil menteri luar negeri Arab Saudi dan menyampaikan protes kami."

Lalu Muhammad Iqbal, direktur departemen perlindungan warga kementerian luar negeri Indonesia, berkomentar: "Eksekusi Tuti Tursilawati dilakukan tanpa pemberitahuan kepada perwakilan kami, baik di Riyadh atau Jeddah."