Cucu Pendiri NU ini Ditunjuk Jadi Juru Bicara Prabowo-Sandi, ini Sosok dan Alasannya Bergabung
Kubu Prabowo-Sandi memperkenalkan juru bicara baru yang bergabung ke dalam tim pemenangan.
TRIBUNJAMBI.COM - Kubu Prabowo-Sandi memperkenalkan juru bicara baru yang bergabung ke dalam tim pemenangan.
Ia adalah cucu dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari, yakni KH Irfan Yusuf.
"Saya perkenalkan Gus Irfan, beliau merupakan tokoh NU, dan mengenal topografi pesantren," ujar Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Posko Pemenangan, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (1/11/2018).
Sementara itu Kordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Gus Irfan merupakan anak ketiga dari Yusuf Hasyim.
Gus Irfan merupakan pengasuh pondok pesantren di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Baca: Pengakuan Ojek Online Ketika Lihat Lion Air Jatuh dengan Posisi Kepala di Atas & Asap di Antara Roda
Baca: Tes CPNS 2018 Kota Jambi, Budidaya: Yang Lulus Sesuai Passing Great Hanya Sedikit
Baca: Cerita Menengangkan Penumpang Lion Air PK-LQP Denpasar-Jakarta: Semua Teriak Allahuakbar
"Beliau garis keturunan pendiri NU. Beliau paham betul kegiatan pesantren. Beliau cukup banyak membantu menjelaskan kepada publik kegiatan pesantren, terkait gerakan ekonomi pesantren," katanya.
Dahnil mengatakan nantinya Gus Irfan akan membantu komunikasi Prabowo Sandi ke akar rumput terutama mengenai program pesantren dan ekonomi pesantren.
Sementara itu Gus Irfan mengatakan bahwa ia terpanggil untuk bergabung ke dalam Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi.
Baca: Bangkai Lion Air JT 610 Ditemukan Terbelah-belah di Dasar Laut di Kedalaman 32,5 Meter
Baca: Jogging Track di Danau Sipin sudah 80 Persen, Syarif Fasha Cek Lokasi
Baca: Debora Berangkat dari Riau untuk Ikut Tes CPNS 2018 Kota Jambi, karena Peluang Tinggi
Ia sebenarnya nyaman di dunia pesantren, namun kondisi bangsa 4 tahun terakhir membuat dirinya gamang dan memutuskan bergabung dengan Prabowo-Sandi untuk mengikhtiarkan perubahan.
"Saya sebetulnya nyaman di pesantren, namun melihat situasi 4 taun ini, masa saya harus egois mengutamakan kenikmatan saya di sana (pesantren)," pungkasnya.
(Tribunnews, Taufik Ismail)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: