Lion Air TJ610 Jatuh

Blak-blakanya Presdir Lion Air: Memang Ada Kendala Teknis Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pesawat tersebut membawa 181 penumpang yang terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak, dan 2 bayi.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kontan.co.id
Presiden Lion Air Group Edward Sirait mengakui ada kendala teknis pada Lion Air JT-610 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah sempat hilang kontak, pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang jatuh pada Senin (29/10).

Lokasi jatuhnya pesawat diketahui berada di Tanjung Karawang.

Pesawat tersebut membawa 181 penumpang yang terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak, dan 2 bayi.

Dilansir dari Kompas.tv, Presdir Grup Lion Air Edward Sirait membenarkan informasi bahwa pesawat Lion Air JT 610 sempat mengalami kendala teknis saat akan diterbangkan di Denpasar, Bali.

Edward mengatakan bahwa pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng dalam posisi dirilis untuk terbang.

Memang ada laporan mengenai masalah teknis pada pesawat.

Baca: Lion Air JT610 Jatuh, Begini Panduan Memilih Tempat Duduk Aman di Semua Moda Transportasi

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Proses Pencarian dan Evakuasi Akan Dilakukan Selama 7 Hari

Namun, Edward menegaskan bahwa kerusakan pada pesawat Lion Air pasti selalu diperbaiki sesuai prosedur.

"Kendala pasti ada. Pesawat kan mesin ya, benda bergerak. bisa mengalami kerusakan dan prinsip kami di Lion Air, kerusakan pasti selalu diperbaiki sesuai dengan prosedur," ujar Edward, di gedung Lion Air Operation Center, Jalan Marsekal Surya Darma No 44, Selapajang Jaya, Neglasari, Kota Tangerang pada Senin (29/10).

"Sebelumnya sudah dilaporkan pesawat ini mengalami kerusakan, ada kendala yang dialami saat penerbangan terakhirnya rute Denpasar - Jakarta Soekarno Hatta dan sudah ditulis di logbook pesawat," lanjutnya.

Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel.
Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel. (dok. Basarnas)

Edward menambahkan, "Sudah diperbaiki oleh teknisi dan sudah dirilis siap terbang. Semua diperbaiki sesuai prosedur, teknisinya juga berpengalaman sampai sudah punya wewenang untuk merilis pesawat laik terbang atau tidak. Bahkan di dalam pesawat kami juga ada kru engineer, teknisinya ikut terbang."

Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan mengenai penyebab terjadinya kecelakaan pesawat ini.

Puing-puing pesawat yang ditemukan diduga puing pesawat Lion Air
Puing-puing pesawat yang ditemukan diduga puing pesawat Lion Air 

Diinformasikan pula bahwa pesawat ini dikomandoi oleh pilot Bhavye Suneja dan Co-Pilot Harvino.

Pilot telah memiliki 6000 jam terbang dan sering membawa pesawat terbang dari Indonesia, sedang Co-Pilot juga sudah senior dengan jam terbang kurang lebih 5100.

Baca: Penyelam Andalan Kopaska Turun Cari Badan Pesawat Lion JT610, Ini yang Ditemukan

Baca: Sejak Masih Gadis Hingga Berumah Tangga Pakai BPJS Kesehatan

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved